Harbin (ANTARA) - Dunia Es dan Salju Harbin (Harbin Ice-Snow World), taman hiburan es dan salju terbesar di dunia, akan ditutup pada Rabu (26/2) malam waktu setempat seiring menghangatnya suhu, demikian diumumkan pihak penyelenggara pada Senin (24/2).
Hingga Minggu (23/2) malam waktu setempat, yang merupakan hari ke-64 bagi Dunia Es dan Salju Harbin edisi ke-26, taman hiburan itu telah mencatatkan 3,47 juta kunjungan wisatawan.
Terletak di Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang di China timur laut yang dikenal sebagai "kota es", Dunia Es dan Salju Harbin tahun ini dibangun menggunakan 300.000 meter kubik es dan salju.
Selain patung-patung es yang artistik, taman hiburan ini juga menawarkan berbagai atraksi musim dingin yang interaktif, termasuk labirin es kepingan salju, gelanggang es, dan seluncuran es raksasa.
Peningkatan suhu musiman baru-baru ini di Harbin, dengan suhu tertinggi melampaui nol derajat Celsius, memperparah risiko pencairan es di luar ruangan.
Untuk memastikan keseruan sepanjang tahun, taman hiburan es dan salju dalam ruangan (indoor) terbesar di dunia akan dibuka kembali pada Kamis (27/2) setelah direnovasi. Terletak di dalam kompleks Dunia Es dan Salju Harbin, fasilitas indoor yang selesai dibangun pada Juli 2024 tersebut mulai direnovasi pada 30 Januari serta menjanjikan pengalaman wisata es dan salju yang unik bagi pengunjung di musim semi, panas, maupun gugur.
Pariwisata es dan salju yang berkembang pesat di China timur laut menjadi daya tarik baru bagi kawasan tersebut. Dulu dikenal sebagai kawasan industri yang terpuruk, China timur laut telah lama bergulat dengan transisi ekonomi yang berat dan arus keluar tenaga kerja terampil yang mencari peluang lebih baik di tempat lain.
Sebagai taman hiburan es dan salju yang populer, Dunia Es dan Salju Harbin dikenal sebagai salah satu atraksi musim dingin terkemuka di China. Popularitasnya melonjak di media sosial China pada musim dingin lalu, menjadi viral di internet seiring meningkatnya minat terhadap olahraga dan pariwisata musim dingin di seluruh China.
China bertekad mendorong ekonomi es dan saljunya sebagai sumber pertumbuhan baru, menargetkan skala ekonomi sebesar 1,2 triliun yuan (1 yuan = Rp2.249) per 2027 dan 1,5 triliun yuan per 2030, urai pedoman yang dirilis oleh Dewan Negara China tahun lalu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025