Dua helikopter disiagakan untuk MotoGP Mandalika

1 hour ago 2
Setiap kali ada sesi balap, baik itu latihan bebas, kualifikasi, maupun balapan utama, helikopter harus selalu siap mengudara

Mataram (ANTARA) - Sebanyak dua helikopter Basarnas disiagakan guna mendukung pelaksanaan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 3-5 Oktober 2025.

Direktur Utama MGPA Priandhi Satria di Sirkuit Mandalika, Kamis, mengatakan dua helikopter dari Basarnas telah tiba di kawasan sirkuit pada Kamis. Kehadiran helikopter ini menjadi bagian penting dari sistem pendukung keselamatan dan operasional ajang balap motor bergengsi dunia tersebut.

Helikopter yang didatangkan ini bukan sekadar fasilitas tambahan, melainkan kebutuhan standar dalam penyelenggaraan MotoGP. Secara internasional, setiap seri balap MotoGP diwajibkan memiliki helikopter medis dan evakuasi yang siaga penuh selama rangkaian balapan, mulai dari sesi latihan bebas, kualifikasi, hingga race day.

Baca juga: Ekonom UI: Pertamina GP of Indonesia 2025 gerakkan roda ekonomi

"Kehadiran helikopter memastikan apabila terjadi kondisi darurat, seperti kecelakaan serius yang menimpa pembalap, evakuasi medis dapat dilakukan dengan cepat menuju rumah sakit rujukan yang telah ditentukan," ujarnya.

Ia menegaskan kedatangan helikopter ini merupakan bagian dari komitmen penyelenggara dalam memenuhi standar tinggi keselamatan MotoGP.

"Helikopter ini difungsikan sebagai air ambulance (ambulans udara) untuk mendukung kebutuhan medis darurat di lintasan. MotoGP memiliki regulasi yang ketat terkait standar keselamatan, dan salah satu yang utama adalah ketersediaan helikopter untuk mendukung proses evakuasi pembalap ke rumah sakit rujukan apabila terjadi insiden," kata Priandhi Satria menerangkan.

Ia menambahkan, helikopter ini akan stand by di Sirkuit Mandalika selama seluruh rangkaian acara berlangsung.

"Setiap kali ada sesi balap, baik itu latihan bebas, kualifikasi, maupun balapan utama, helikopter harus selalu siap mengudara. Tanpa helikopter, balapan tidak bisa dimulai karena faktor keselamatan adalah prioritas utama," katanya.

Baca juga: Alex Marquez siap habis-habisan di Mandalika demi posisi dua klasemen

Selain fungsi medis, Priandhi juga mengatakan helikopter ini bisa difungsikan untuk mendukung mobilitas tertentu yang bersifat darurat atau operasional penyelenggara, termasuk kemungkinan digunakan untuk kepentingan inspeksi cepat lintasan dan akses jalur udara bagi pihak keamanan. Namun demikian, fungsi utamanya tetap diarahkan sebagai fasilitas medis.

"Dalam setiap penyelenggaraan MotoGP, kehadiran helikopter medis menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar. Federasi Balap Motor Internasional (FIM) dan Dorna Sports selaku promotor MotoGP selalu melakukan pengecekan sebelum balapan dimulai. Jika helikopter tidak berada di lokasi atau tidak siap mengudara, balapan dapat ditunda hingga fasilitas ini tersedia," ujar Priandhi.

Kehadiran helikopter ini juga semakin memperkuat kesiapan Sirkuit Mandalika sejak awal dirancang dengan standar internasional. MGPA bersama berbagai pihak terkait seperti rumah sakit rujukan di Mataram dan Praya, tim medis, hingga otoritas penerbangan sipil, telah berkoordinasi memastikan jalur udara bagi evakuasi medis benar-benar siap digunakan kapan saja.

MotoGP dipastikan akan menjadi perhatian dunia. Ribuan penonton dari berbagai negara akan memadati tribun dan kawasan sekitar sirkuit. Untuk itu, kehadiran helikopter ini, penyelenggara ingin menunjukkan Indonesia siap menghadirkan balapan kelas dunia dengan standar keselamatan yang tidak kalah dengan negara lain.

"Adanya helikopter ini, kami ingin memastikan kepada seluruh pembalap, tim, dan pihak internasional, Mandalika benar-benar siap. Kami tidak hanya fokus pada infrastruktur lintasan dan fasilitas penonton, tetapi juga memastikan semua aspek keselamatan pembalap berjalan dengan baik sesuai standar internasional," katanya.

Baca juga: ASDP pastikan kelancaran penyeberangan dukung MotoGP Mandalika 2025

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |