DPR RI himpun masukan di Unand untuk penulisan ulang sejarah

2 months ago 7

Padang (ANTARA) - Komisi X DPR RI menggelar pertemuan dengan sivitas akademika, budaya, serta sejarawan di kampus Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat, Kamis.

Agenda dalam pertemuan bersama anggota Komisi X itu adalah membahas penulisan ulang sejarah nasional yang kini sedang digodok oleh Kementerian Kebudayaan RI.

"Kami berupaya menghimpun masukan dari banyak pihak terhadap penulisan ulang sejarah yang kini sedang dilakukan oleh Kementerian Kebidayaan RI," kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Kurniasih Mufidayati di Padang.

Ia mengatakan dalam pertemuan yang turut dihadiri oleh Direktur Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan itu pihaknya ingin melihat sejauh mana penulisan sudah berlangsung.

Selain itu juga ingin melihat sejauh mana pemerintah daerah, para akademisi, sejarawan, serta budayawan dilibatkan dalam penulisan.

"Masukan dari banyak pihak ini penting supaya sejarah tidak terputus, terdegradasi, serta harus dipastikan berbagai masukan itu terakomodasi oleh muatan atau konten sejarah yang sedang ditulis," jelasnya.

Kurniasih menyampaikan berbagai masukan yang muncul di dalam forum tersebut akan dicatat oleh pihaknya untuk diteruskan ke Kementerian Kebudayaan RI. Sebab saat ini penulisan sedang berlangsung, sehingga berbagai aspirasi serta masukan yang tersedia masih bisa diteruskan ke tim penulis melalui kementerian.

Baca juga: Menbud sebut penulisan sejarah untuk pemersatu bangsa
Baca juga: Kepala PCO: Penulisan sejarah tak mungkin rangkum semua kejadian

Dalam pertemuan yang digelar di Unand itu forum juga menyarankan agar sejarah yang sedang ditulis saat ini membawa muatan yang baru, bukan sekedar mengumpulkan sejarah-sejarah yang pernah ditulis sebelumnya.

Sementara Rektor Unand Efa Yonnedi mengaku sangat terhormat telah dijadikan sebagai satu dari tiga universitas yang ditunjuk sebagai tuan rumah dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI di masa persidangan.

Ia mengatakan kegiatan tersebut memiliki makna strategis dan historis bukan hanya bagi dunia akademik, tetapi juga bagi masa depan bangsa.

"Upaya penulisan ulang sejarah nasional yang sedang digagas saat ini merupakan tonggak penting dalam membentuk identitas bangsa yang inklusif, adil, dan berpijak pada keberagaman narasi lokal," jelasnya.

Ia menyatakan Unand sebagai perguruan tinggi tertua di luar pulau Jawa memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga, mengkaji, dan mengembangkan sejarah lokal serta budaya Minangkabau sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah Indonesia.

Pihaknya meyakini bahwa penulisan sejarah yang adil harus membuka ruang bagi suara-suara dari daerah, perempuan, komunitas adat, dan kelompok marjinal lainnya.

"Kami menyambut baik semangat yang diusung oleh Komisi X DPR RI dalam menjalankan fungsi pengawasan, memastikan agar proses penulisan sejarah ini dilakukan secara ilmiah, partisipatif, dan bebas dari politisasi," ujarnya.

Baca juga: Komisi X dorong Kementerian Kebudayaan uji publik penulisan sejarah
Baca juga: Puan ingatkan tak ada sejarah dihilangkan yang rugikan pihak tertentu

Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |