DPR harap Thailand-Kamboja membaik agar WNI tak perlu dievakuasi

1 month ago 18

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad berharap situasi konflik di perbatasan Thailand dan Kamboja berangsur membaik agar pemerintah tak perlu mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah tersebut.

Namun, menurut dia, DPR akan terus memantau perkembangan konflik tersebut, terlebih lagi ada keinginan dari pihak Kamboja untuk melakukan gencatan senjata.

"Kita harapkan bahwa keadaan di sana lebih baik sehingga tindakan-tindakan lebih lanjut mungkin tidak perlu dilakukan," kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

Menurut dia, DPR RI sudah meminta kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk bersikap proaktif dalam merespons situasi konflik di Thailand-Kamboja.

Kemenlu, kata dia, perlu berkomunikasi dengan WNI yang berada di kawasan itu.

"Kita sudah mendapatkan informasi bahwa sudah ada dari Kementerian Luar Negeri yang melakukan komunikasi," katanya.

Dia pun berharap situasi di Asia Tenggara tidak masuk ke kondisi yang mengkhawatirkan akibat konflik tersebut. Pasalnya, dia yakin bahwa hubungan negara-negara di ASEAN memiliki persaudaraan yang kuat.

"Inisiasi dari Perdana Menteri Malaysia untuk mempertemukan Thailand dan Kamboja itu patut kita apresiasi," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bentrokan bersenjata antara militer Kamboja dan Thailand.

Menurut Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha, kesimpulan tersebut didapatkan berdasarkan pengamatan Kemlu bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) Phnom Penh, Kamboja, dan KBRI Bangkok, Thailand.

Baca juga: Bentrokan bersenjata Kamboja-Thailand berlanjut, korban tewas 35 orang

Baca juga: Kemlu: Tak ada WNI jadi korban konflik bersenjata Kamboja-Thailand

Baca juga: PM Kamboja tegaskan kesediaan "gencatan senjata segera dan tanpa syarat"

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |