Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Zona Sumatera Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPP Perbasi) Ronny Yenes mengatakan federasi menilai potensi pengembangan bola basket di Pulau Sumatera sangat besar, sehingga akan memperkuat pembinaan ke depannya.
Dia menjelaskan, pembinaan itu akan dilakukan dengan target jangka menengah dan panjang minimal dalam lima tahun ke depan, sehingga masih memerlukan pemerataan pembinaan, agar bisa sejajar dengan daerah lain, khususnya Pulau Jawa.
"Perbasi ingin mereka mendapat iklim pembinaan yang bagus, sehingga bisa lebih bersinar, meski memang saat ini olahraga tersebut belum terlalu mengakar atau menyentuh banyak anak muda," kata Ronny saat diwawancarai di Jakarta, Jumat.
Baca juga: NTB dan Bali jadi tuan rumah turnamen 3x3 nasional
Lebih lanjut dia menjelaskan, sejumlah daerah di Sumatera, seperti Kota Pekanbaru (Riau), Palembang (Sumatera Selatan), dan Jambi memiliki bibit atlet berbakat yang belum tergali optimal.
Dia mencontohkan Sagil Muhammad Rizky, yang merupakan siswa sekolah dasar (SD) yang dibawa oleh Perbasi dari wilayah Kerinci, Jambi ke Jakarta.
Siswa itu memiliki tinggi lebih dari 1,9 meter, yang kini kemampuannya tengah ditempa di salah satu klub bola basket kelompok umur, yakni Aras Gading Muda, di Jakarta.
Perekrutan siswa oleh Perbasi itu merupakan bentuk nyata pembinaan calon atlet yang diproyeksikan menjadi pemain tim nasional bola basket Indonesia pada masa depan.
Dengan umur masih 12 tahun, Sagil diharapkan bisa bersinar saat masa remaja dan dewasa nanti.
Baca juga: Perbasi ingin timnas putra beri kejutan dalam Piala Asia U-16
Ronni menambahkan, perkembangan bola basket di Sumatera, baik untuk kategori 5x5 maupun 3x3, menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir.
Dia mengajak semua pihak, baik DPD Perbasi di provinsi dan pemerintah daerah, juga bisa berkolaborasi untuk mendukung pembinaan bola basket.
Sebab, olahraga itu tidak hanya digunakan untuk meningkatkan prestasi, tetapi juga bisa menjadi salah satu pilihan untuk gaya hidup masyarakat, yang berdampak positif untuk suatu daerah.
"Pembangunan komunitas, klub atau tim, dan penyelenggaraan kegiatan yang konsisten merupakan bagian untuk mendukung pembinaan ke depan dalam jangka panjang," ujar dia.
Baca juga: Indonesia lawan Selandia Baru di laga perdana FIBA U-16 Asia Cup 2025
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
