DPD: Implementasi Asta Cita, Sekolah Rakyat harus jadi tulang punggung SDM Indonesia

1 month ago 15

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin mengatakan program Sekolah Rakyat yang merupakan implementasi Astacita Presiden Prabowo Subianto adalah langkah konkret untuk menjadi tulang punggung pembangunan sumber daya manusia unggul, terutama di wilayah yang selama ini kurang tersentuh akses pendidikan formal.

Sultan mengatakan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat, khususnya mereka yang berada dalam kondisi rentan secara sosial dan ekonomi. Inisiatif itu sangat selaras dengan poin keempat Astacita, yakni membangun sumber daya manusia (SDM) unggul melalui penguatan sektor pendidikan, sains, dan teknologi.

"Sekolah Rakyat adalah bentuk nyata keberpihakan negara terhadap masyarakat marginal. Kami di DPD RI mendukung penuh langkah progresif ini sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi SDM nasional," kata Sultan di Jakarta, Jumat.

Dia secara khusus menyoroti pelaksanaan program ini di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, yang menjadi salah satu wilayah percontohan nasional.

Menurutnya, kehadiran Sekolah Rakyat di daerah-daerah seperti Kabupaten Kaur menjadi penegasan bahwa pemerataan pendidikan adalah prioritas strategis menuju Indonesia Emas 2045.

Formasi ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendorong pemerataan pendidikan dan penguatan SDM sebagai bagian dari agenda besar menuju Indonesia Emas 2045.

"Kolaborasi antara Kementerian Sosial, Kementerian PU, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program ini. Sekolah Rakyat harus kita dorong menjadi gerakan nasional,“ katanya.

Baca juga: DPR upayakan keberlanjutan Sekolah Rakyat lewat dorongan anggaran

Dia menekankan bahwa keberhasilan Sekolah Rakyat tidak boleh semata-mata diukur dari aspek infrastruktur.

Menurut dia, kurikulum kontekstual, pelatihan guru adaptif, serta pendampingan sosial bagi siswa, merupakan hal yang penting agar hasilnya benar-benar menyentuh akar persoalan ketimpangan pendidikan.

"Pendidikan tidak bisa hanya dibangun dari gedung dan meja belajar. Kita perlu pendekatan yang humanis, relevan, dan mampu menjawab tantangan sosial-ekonomi siswa di lapangan," katanya.

Sultan menambahkan program ini harus menjadi simbol transformasi pendidikan nasional menuju sistem yang lebih adil, merata, dan inklusif. Ia berharap Sekolah Rakyat dapat menjadi alat ampuh dalam pengentasan kemiskinan, sekaligus memperkuat fondasi ekosistem pendidikan berbasis keadilan sosial.

Dia memastikan DPD RI berkomitmen menjadi mitra aktif pemerintah dalam mengawal implementasi Astacita, terutama di bidang pendidikan. Dukungan penuh dari DPD RI akan terus diberikan dalam bentuk pengawasan, legislasi, dan fasilitasi percepatan pembangunan sekolah-sekolah rakyat di seluruh Indonesia.

"Sekolah Rakyat harus kita jadikan sebagai tulang punggung pembangunan SDM bangsa, terutama di daerah-daerah tertinggal. Ini adalah investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045," katanya.

Baca juga: KSP: Sekolah Rakyat bekali anak untuk tingkatkan kehidupan masa depan

Baca juga: Mensos: Tugas guru Sekolah Rakyat bentuk karakter anak bermental kuat

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |