Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meluncurkan platform e-Bank Sampah Jakarta untuk mempermudah warga menjadi nasabah bank sampah agar terbebas dari biaya retribusi.
Platform banksampah.jakarta.go.id dirancang untuk mempermudah pengelolaan bank sampah sekaligus mendorong warga Jakarta terdaftar sebagai nasabah bank sampah sebagai upaya pengurangan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto di Jakarta pada Kamis menjelaskan bahwa peluncuran platform ini bertujuan memperkuat sistem bank sampah di Jakarta.
"Dengan e-Bank Sampah Jakarta, semua bank sampah yang ada dapat terintegrasi sehingga mempermudah pelayanan, pelaporan data, dan penyebaran informasi terkait lokasi serta harga sampah yang berlaku," kata Asep.
Baca juga: Retribusi sampah di rumah kost berdasarkan daya listrik tertinggi
Selain itu, platform ini bisa memfasilitasi warga yang ingin mendapatkan pembebasan retribusi kebersihan dengan menjadi nasabah bank sampah dan para warga diimbau untuk segera mendaftar melalui platform ini.
Asep menjelaskan, mendaftar di e-Bank Sampah Jakarta adalah langkah awal untuk mendapatkan pembebasan retribusi kebersihan. Pihaknya berharap seluruh warga dapat memanfaatkan sistem ini dan memilih menjadi nasabah bank sampah terdekat dari tempat tinggal masing-masing.
Asep menjelaskan bahwa terdapat beberapa aturan teknis yang perlu diikuti warga. Warga diwajibkan untuk menjadi nasabah aktif di bank sampah yang terdaftar.
Selain itu, jika sudah ada seorang dalam ID Rumah Tinggal yang menjadi anggota aktif bank sampah, maka seluruh rumah tinggal tersebut akan terbebas dari kewajiban membayar retribusi kebersihan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembentukan 3.020 unit bank sampah baru, reaktivasi 1.980 unit bank sampah yang sebelumnya tidak aktif serta optimalisasi 1.431 unit bank sampah yang sudah berjalan.
Baca juga: Warga punya tenggang waktu 30 hari untuk bayar retribusi sampah
Upaya ini sejalan dengan arahan Kementerian Lingkungan Hidup yang mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui penguatan bank sampah.
Platform e-Bank Sampah Jakarta juga memungkinkan DLH untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap operasional bank sampah di wilayah DKI Jakarta.
Dengan integrasi data, evaluasi terhadap keberhasilan bank sampah dalam mengurangi timbulan sampah juga dapat dilakukan dengan lebih akurat.
Menurut Asep, sistem ini adalah solusi digital untuk mengoptimalkan pengurangan sampah dari sumbernya.
Baca juga: DLH DKI tidak cari untung dari retribusi sampah
Pihaknya ingin warga Jakarta lebih terlibat aktif dalam pengurangan sampah. "Dengan memilah sampah dan menjadi nasabah bank sampah, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi,” kata Asep.
Dengan adanya platform ini diharapkan warga Jakarta semakin mudah mengakses informasi tentang bank sampah, termasuk harga sampah terkini, lokasi, hingga layanan yang tersedia.
Langkah ini juga menjadi bagian penting dalam upaya menciptakan Jakarta yang lebih bersih, ramah lingkungan dan bebas sampah.
Bank sampah adalah salah satu pilar penting pengelolaan sampah di Jakarta. "Kami yakin melalui e-Bank Sampah Jakarta target pengurangan sampah kota dapat tercapai dengan lebih efektif,” kata Asep.
Baca juga: DKI wajibkan hotel dan restoran kurangi sampah makanan
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024