DKPP Pamekasan sebut jumlah sapi terpapar PMK bertambah jadi 547 ekor

1 month ago 20

Pamekasan (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menyatakan jumlah sapi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di daerah itu bertambah menjadi 547 ekor dengan jumlah yang mati 24 ekor.

"Data jumlah sapi terpapar PMK ini sesuai dengan laporan terbaru yang disampaikan petugas penyuluh lapangan dan tim dokter hewan yang kami tugaskan untuk menangani kasus PMK ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKPP Pemkab Pamekasan Indah Kurnia Sulistiorini di Pamekasan, Jawa Timur, Senin.

Sebelumnya pada pekan pertama Januari 2025 jumlah sapi milik warga Pamekasan yang terdata terpapar PMK hanya 404 ekor dengan jumlah yang mati 19 ekor.

Dengan demikian ada penambahan jumlah sapi terpapar PMK sebanyak 143 ekor dan tambahan yang mati lima ekor.

"Bagi kami tambahan sapi terpapar PMK sebanyak 143 ekor ini bukan jumlah yang sedikit, sehingga perlu penanganan yang lebih serius, mengingat kasus ini juga sangat meresahkan para peternak sapi di Pamekasan ini," katanya.

Indah menuturkan pihaknya telah menerjunkan sebanyak enam orang dokter hewan guna mengatasi kasus itu dan menggerakkan tim penyuluh untuk terjun langsung ke rumah-rumah warga.

DKPP Pemkab Pamekasan juga terjun secara langsung ke pasar-pasar hewan di Pamekasan, melakukan penyemprotan disinfektan dan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan.

"Kami juga telah mendistribusikan sebanyak 7.000 dosis vaksin ke empat puskeswan yang ada di Pamekasan dan melakukan vaksinasi dengan cara mendatangi kandang sapi milik warga," katanya.

Ia merinci, ke-7.000 dosis vaksin itu masing-masing telah didistribusikan ke Puskeswan Galis sebanyak 1.675 dosis, Puskeswan Pamekasan 1.675 dosis, Puskeswan Waru sebanyak 1.825 dosis, dan Puskeswan Pakong sebanyak 1.825 dosis.

Puskeswan Galis merupakan pusat kesehatan hewan yang membawahi Kecamatan Larangan, Kadur, dan Pademawu.

Puskeswan Pamekasan meliputi Kecamatan Proppo dan Tlanakan, sedangkan Puskeswan Waru meliputi Kecamatan Pasean dan Kecamatan Batumarmar. Untuk Puskeswan Pakong meliputi Kecamatan Pegantenan dan Kecamatan Palengaan.

Terkait kasus ini, DKPP Pemkab Pamekasan meminta kepada peternak, jika ada sapi yang sakit hendaknya segera menghubungi petugas, atau dokter hewan secara langsung sesuai dengan wilayah tugasnya masing-masing.

"Kami telah menyebarkan nomor telepon masing-masing dokter hewan kepada para aparat desa. Tolong dihubungi nomor tersebut, agar bisa segera tertangani dengan baik apabila ada sapi sakit dan diduga terserang PMK," kata Kepala DKPP Pemkab Pamekasan Indah Kurnia Sulistiorini.

Baca juga: PMK ancam populasi dan harga sapi potong di Bekasi
Baca juga: Bantul perpanjang penutupan pasar hewan Imogiri tekan penularan PMK

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |