DKJ tetapkan "Superbia: O" jadi pemenang Sayembara Novel 2025

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menetapkan novel berjudul "Superbia: O" karya Fajar Satriyo menjadi pemenang Sayembara Novel tahun 2025.

Fajar yang juga seorang pewarta ANTARA ini mengangkat tema besar tentang kritik pada sistem penyensoran, di mana di tahun 2030 kelak, sistem tersebut masih saja terus berjalan dan dikaburkan dalam dalih kemajuan teknologi.

"Novel ini tentang kondisi negara yang membatasi penerbitan buku dan sistem sensor yang masih berlaku sejak masa reformasi. Ini keresahan saya, setelah reformasi 1998, sastra kita masih bergerak stagnan, tetap di sini-sini saja, ada apa ini di dunia sastra?" katanya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu.

Fajar mengaku membutuhkan waktu kurang lebih lima tahun untuk riset hingga eksplorasi naskah novel yang mencampurkan antara fiksi dan realitas tersebut.

"Saya mengumpulkan naskah yang berjumlah 120 halaman tersebut tanpa ekspektasi apa-apa, ini murni keresahan saya terhadap sistem penyensoran kita," ujar dia.

Lulusan Sastra Indonesia Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tersebut juga mempersembahkan karyanya kepada sang guru besar yang menginspirasi karya "Superbia: O".

"Naskah ini saya persembahkan untuk Guru Besar saya, almarhum Prof. Ida Bagus Putera Manuaba. Tanpa didikan dan kepercayaannya pada saya, mungkin karya ini tidak akan pernah ada," ucap Fajar.

Juri Sayembara Novel 2025 yang juga seorang Sastrawan, Oka Rusmini, menyatakan naskah "Superbia: O" memikat juri karena memiliki keterpaduan antara bentuk, tema, serta eksperimentasi kreatif dari sang penulis.

"Superbia: O bercerita tentang manuskrip kumpulan cerita. Kepingan manuskrip itu memiliki sejarah penerbitan yang sulit," kata Oka.

Oka menilai, naskah tersebut menunjukkan ketegangan antara kebebasan kreatif penulis dan tekanan sosial-politik yang masih nyata di Indonesia.

"Seperti razia buku misalnya, yang masih terjadi hingga saat ini," tuturnya.

Sebanyak 792 naskah novel telah diseleksi oleh tiga dewan juri dalam Sayembara Novel 2025 DKJ. Dari jumlah tersebut, generasi milenial mendominasi (531 karya). 49,1 persen pengirim merupakan penulis perempuan, 47 persen laki-laki, dan sisanya tidak menyebutkan gender.

Tahun 2025 menandai perayaan ke-51 tahun Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Dimulai sejak 1974, sayembara ini telah menjadi barometer sastra negeri ini dan merupakan salah satu perhelatan sastra paling bergengsi di Indonesia. Ajang ini terus memunculkan nama-nama sastrawan terdepan dalam khazanah sastra negeri, meneguhkan komitmen DKJ dalam mendukung perkembangan literasi dan kebudayaan.

Gelaran ini menjadi wadah penting bagi para penulis untuk mengasah kreativitas dan menghadirkan karya-karya yang menerima sambutan luas dari masyarakat. Pada penyelenggaraan kali ini, Sayembara Novel DKJ 2025 kembali mengundang para penulis untuk menghadirkan karya terbaiknya.

Baca juga: Gen Z kuasai Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2025

Baca juga: DKJ dukung eksistensi sastrawan lewat gekaran Sayembara Novel 2025

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |