Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali mengadakan "Festival Urban Farming" (pertanian perkotaan), yang kali ini berlangsung di Gedung Nyi Ageng Serang, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Kamis ini hingga 12 Juli 2025.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok dalam keterangan di Jakarta, Kamis mengatakan kegiatan itu menjadi momen penting bagi Jakarta dalam memperkuat komitmennya terhadap pembangunan kota hijau dan ketahanan pangan keluarga.
“Ini adalah Festival Urban Farming yang keempat. Untuk pertama kalinya, kegiatan ini sudah dianggarkan secara resmi dalam APBD. Ini menandakan keseriusan kami bahwa festival ini punya dampak langsung bagi masyarakat,” kata dia.
Meski, Jakarta merupakan kota metropolitan dengan keterbatasan lahan, namun urban farming atau pertanian perkotaan bisa menjadi solusi nyata untuk ketahanan pangan.
Hasudungan mengatakan saat ini 98 persen pangan Jakarta berasal dari luar daerah, dan 2 persen yang berasal dari produksi lokal.
Menurut dia, meningkatkan produktivitas pangan melalui urban farming menjadi salah satu cara untuk memperbaiki situasi ini.
“Dengan meningkatnya urban farming, masyarakat diharapkan dapat lebih mandiri dalam mencukupi kebutuhan pangan rumah tangga, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan produktif,” ujar dia.
Baca juga: Festival Urban Farming jadi upaya Pemprov DKI hijaukan Jakarta
Baca juga: Festival Urban Farming libatkan milenial penuhi kebutuhan pangan
Hasudungan menargetkan 1.000 pengunjung selama tiga hari pelaksanaan festival ini. Angka tersebut realistis mengingat besarnya antusias masyarakat terhadap berbagai program yang ditawarkan, salah satunya adalah layanan sterilisasi kucing gratis yang diprediksi menyedot sekitar 500 peserta.
Festival Urban Farming 2025 mengusung tema besar "Sinergi Global Menuju Kota Hijau Berkelanjutan", menghadirkan berbagai kegiatan pendukung di dalamnya seperti bazar, lomba, pembagian bibit, talk show, serta edukasi dan keterlibatan figur publik yang peduli lingkungan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.