DKI bangun ekosistem dukung pemulihan korban kekerasan seksual

5 hours ago 3
Kami melibatkan komunitas membentuk ekosistem yang mendukung dalam proses pemulihan

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun ekosistem untuk mendukung pemulihan korban kekerasan seksual yang melibatkan lembaga-lembaga dan komunitas.

"Kami melibatkan komunitas membentuk ekosistem yang mendukung dalam proses pemulihan," ujar Psikolog Klinis Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) DKI Jakarta, Noridha Weningsari dalam talkshow "Ruang Publik Tanpa Takut : Bergerak Bersama Melawan Kekerasan Seksual" yang diadakan Dinas PPAPP DKI Jakarta, Selasa.

Baca juga: PPPA DKI: hampir 60 persen kekerasan perempuan dan anak terjadi di rumah

Dukungan itu termasuk menyediakan transportasi yang aman bagi korban. Pada tahun 2023, Pemprov DKI melalui PPPA DKI Jakarta pernah bekerja sama dengan salah satu perusahaan penyedia jasa layanan transportasi untuk menyediakan transportasi aman untuk korban.

Menurut dia, pemulihan korban diawali dengan menciptakan ekosistem pelaporan yang mumpuni tanpa harus jauh-jauh mendatangi kantor pusat PPPA.

Saat ini, kata Noridha, Pemprov DKI Jakarta sudah memiliki 44 pos pengaduan di setiap kecamatan se-Jakarta yang bisa menerima laporan pengaduan masyarakat. Pos pengaduan itu tersebar, baik di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) maupun rumah susun (Rusun).

"Kami ingin mendekatkan layanan, termasuk layanan pemulihan kepada masyarakat. Jadi pemulihan itu kami awali dari bagaimana menciptakan ekosistem pelaporan," ujarnya.

Baca juga: PPPA DKI minta warga peka untuk melapor tindak kekerasan terhadap anak

Di setiap pos disediakan paralegal dan konselor yang memiliki latar belakang psikologi. Saat korban mengakses layanan pengaduan, maka konselor akan siap untuk melakukan stabilisasi emosi terlebih dahulu, kemudian mencari sumber daya positif yang dimiliki untuk membantu korban.

"Ketika dampak psikologis ini masih terasa sangat kuat, baru kemudian akan diakseskan ke psikolog yang ada di kantor pusat kami. Saat ini baru 12 psikolog klinis, harapannya 20 yang kemudian akan siap mendukung pemulihan psikologis," kata Noridha.

Disebutkannya, sejak Januari hingga Mei 2025, PPPA DKI menerima laporan 737 kasus kekerasan seksual. Dari jumlah itu, kebanyakan merupakan kasus dengan korban anak. Sementara pada tahun 2024, jumlah laporan kasus yang diterima sebanyak 2.041 kasus.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |