Bandung (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat memperingatkan masyarakat untuk lebih cermat dalam membeli beras guna mengantisipasi adanya beras oplosan atau beras yang tidak sesuai dengan klaim mutu.
Kepala Disperindag Jawa Barat Nining Yulistiani, mengemukakan peringatannya itu sehubungan dengan pengungkapan oleh Kementerian Pertanian terkait temuan 212 merek beras yang diduga tidak sesuai dengan klaim mutu dan 86 persennya mengklaim beras premium atau medium, padahal berkualitas biasa.
"Kami terus mengedukasi masyarakat agar lebih cermat memilih beras yang sesuai klaim mutunya khususnya dalam kemasan," kata Nining saat dihubungi ANTARA di Bandung, Rabu.
Baca juga: Soal beras oplosan, Mentan tindak tegas
Yang harus diperhatikan, kata Nining, kesesuaian antara isi dalam kemasan, dengan label yang menyebutkan kualitas beras apakah premium, medium, jenis berasnya, alamat produsen, tanggal produksi, berat bersih, logo halal, dan lainnya.
Dia mencontohkan untuk beras yang dalam labelnya menyebutkan berkualitas premium, maka isi beras itu harus sesuai dengan standar premium, yakni butir utuh minimal 85 persen, dan menir atau butiran beras maksimal 0,5 persen.
"Jadi masyarakat harus memperhatikan label saat membeli beras kemasan. Jangan membeli tanpa informasi jelas, pastikan label lengkap dan sesuai isinya," ujar dia.
Nining menyebut Disperindag Jabar sempat melakukan penarikan 13 merek beras yang telah dirilis oleh Kementerian Pertanian seperti Sovia, Fortune, Siip, Raja Ultima, Raja Platinum, Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, Setra Ramos, dan Ayana yang diduga tidak sesuai klaim mutu.
Baca juga: Pakar: Pengusutan kasus beras oplosan harus tuntas
Dari hasil pengawasan, Nining mengatakan secara fisik beras-beras tersebut memang tampak sesuai dengan ketentuan kualitas beras dari label, berat bersih, fisik butir beras dan harganya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Akan tetapi Disperindag tetap melakukan uji lab dari sampel yang diambil dari toko retail secara acak. Serta pengujian tengah disiapkan dengan cakupan yang akan diperluas ke luar Bandung.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.