Disnakertrans NTB sebut pengiriman uang dari PMI capai Rp76 miliar

3 weeks ago 12

Mataram (ANTARA) - Jumlah remitansi atau pengiriman uang dari luar negeri oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sampai dengan Juli 2025 mencapai Rp76 miliar.

"Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, sejak Januari hingga Juli 2025, total remitansi atau kiriman uang dari luar negeri oleh PMI NTB mencapai Rp76 miliar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB Baiq Nelly Yuniarti di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan besarnya remitansi yang dihasilkan ini menjadi bukti nyata PMI memiliki peran strategis dalam mendukung pengentasan kemiskinan di provinsi itu.

"Jadi, dari remitansi ini kita melihat peran penting PMI dalam upaya pengentasan kemiskinan di NTB," ujarnya.

Menurut dia, dengan mengirim uang ke NTB, PMI turut berkontribusi terhadap pemenuhan ekonomi keluarga, sehingga bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga di kampung halaman.

"Mereka bekerja dan mengirim uang ke keluarganya. Insya Allah keluarganya akan sejahtera," ucap Nelly.

Nelly mengajak seluruh masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, agar berangkat menggunakan jalur resmi dan legal, sehingga memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada PMI selama mencari nafkah di luar negeri.

"Penekanan kami tolong berangkat dengan legal dan resmi supaya uang ini berkah dan keluarga yang ditinggalkan tenang. PMI yang kerja juga tenang ada jaminan," tegasnya.

Ia menyatakan pihaknya juga mendorong penggunaan remitansi yang bijak oleh keluarga PMI. Dalam hal ini, pihaknya telah bekerja sama dengan perbankan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan manajerial keuangan kepada keluarga PMI agar dana yang dikirim tidak disalahgunakan, termasuk untuk menghindari praktik judi online (judol) atau hal negatif lainnya.

Di sisi lain, pihaknya juga menyarankan agar uang dari PMI, tidak langsung dikirim, tetapi dikumpulkan dulu di negara penempatan. Saat kembali ke tanah air, dana itu bisa menjadi modal usaha.

"Saya berharap PMI ada tabungan di tempat kerja, sehingga pada saat dia pulang nanti ada modal," ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, NTB tercatat sebagai provinsi pengirim PMI terbesar ketiga secara nasional, bersaing dengan Jawa Barat yang memiliki jumlah penduduk jauh lebih besar, mencapai 30 juta jiwa. Namun secara persentase terhadap jumlah penduduk, NTB dinilai paling tinggi.

Oleh karena itu, dengan jumlah penduduk lebih dari 5 juta jiwa, NTB mampu mengirim remitansi yang signifikan. Untuk itu, ia berharap ada tanggapan yang diberikan pemerintah pusat untuk penanganan PMI asal NTB.

"Kami sudah membuka ruang diskusi, dan kementerian juga sudah mulai bertanya apa saja yang dibutuhkan," katanya.

Baca juga: Perusahaan Malaysia buka rekrutmen 3.000 PMI asal NTB

Baca juga: NTB perkuat pendidikan vokasi bagi calon PMI

Baca juga: BP3MI NTB latih PMI purna difokuskan di usaha ekonomi

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |