Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan Festival Perhutanan Sosial Nasional (Pesona) 2025 Kementerian Kehutanan di Jakarta yang berlangsung pada 20-22 Agustus 2025, mewujudkan perhutanan sosial sebagai tulang punggung ekonomi hijau berkelanjutan di Indonesia.
“Dishut Kalsel dalam Festival Pesona 2025 juga berkomitmen mendukung perhutanan sosial sebagai tulang punggung ekonomi hijau. Kami berharap melalui ajang ini, semakin banyak produk lokal kehutanan yang dikenal,” kata Kepala Bidang Planologi dan Pengelolaan Hutan Dishut Kalsel Beni Raharjo dalam keterangannya di Banjarmasin, Kamis.
Ia menuturkan bahwa perhutanan sosial memberi banyak manfaat bagi masyarakat, sekaligus menjadi motivasi bersama untuk terus menjaga kelestarian hutan.
Dishut Kalsel menilai Festival Pesona 2025 Kemenhut tersebut, menjadi simbol sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sekaligus cerminan bangkitnya ekonomi hijau berbasis masyarakat.
Baca juga: Wamenhut: Akses kelola perhutanan sosial telah capai 8,3 juta hektare
“Produk lokal bukan sekadar dagangan, tapi cerita, identitas, dan kekuatan daerah dalam menjaga serta memberdayakan hutan,” tutur Beni.
Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Sulaiman Umar Shiddiq mengapresiasi program perhutanan sosial yang terus berlanjut di daerah.
Wamenhut menyebut akses kelola perhutanan sosial hingga kini telah mencapai 8,3 juta hektare, meliputi 11.065 surat keputusan (SK) dengan penerima manfaat sebanyak 1,42 juta kepala keluarga di seluruh Indonesia.
Menurut dia, capaian tersebut telah sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong perhutanan sosial sebagai kebijakan strategis yang bukan sekadar membuka akses kelola hutan secara legal, melainkan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi pengangguran dan menurunkan kemiskinan.
Baca juga: Sultra peroleh izin PS dari Presiden RI seluas 107,6 ribu hektare
“Hal ini membuktikan masyarakat di sekitar hutan bukan lagi dipandang sebagai objek, melainkan subjek utama dalam pengelolaan hutan. Masyarakat bukan hanya sebagai penjaga hutan, melainkan juga pelaku ekonomi hijau yang mampu memanfaatkan potensi hutan secara lestari,” kata Wamenhut.
Setelah membuka acara Festival Pesona 2025, Wamenhut menyempatkan berkunjung ke stan Dinshut Kalsel yang menampilkan produk unggulan kehutanan, mulai dari kopi khas hingga inovasi hasil hutan bukan kayu (HHBK), semua dipamerkan dengan penuh kebanggaan.
Wamenhut juga sempat berdiskusi dengan Tim Dishut Kalsel membahas tentang upaya memperkuat perhutanan sosial, dan bagaimana hasil hutan bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat lokal.
Baca juga: KLHK paparkan capaian sektor lingkungan-hutan melalui Festival "LIKE"
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.