Cianjur (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mewajibkan sekolah semua tingkatan membuat pusat panggilan atau call center guna memudahkan orang tua dan pihak sekolah mengawasi siswa usai kasus duel maut.
Kepala Disdikpora Cianjur Ruhli Solehudin di Cianjur, Kamis, mengatakan dengan adanya call center di masing-masing sekolah dapat digunakan orang tua guna memastikan berbagai kegiatan atau keberadaan anak serta pengawasan saat berada di dalam dan luar sekolah.
"Sempat beredar kalau sejumlah siswa yang terlibat dalam duel yang berakhir maut di Kecamatan Leles, pamit pada orang tua dengan alasan mengikuti kegiatan sekolah sehingga kami akan panggil kepala sekolahnya," kata dia.
Dia menjelaskan kepala sekolah dari SMP dan MTS yang terlibat duel, akan dimintai keterangan guna memastikan kebenarannya, terlebih sejumlah siswa di kecamatan terujung Cianjur itu, masih berkeliaran bebas pada malam hari di luar pengawasan orang tua dan guru.
Baca juga: Polisi Cianjur pulangkan puluhan siswa terlibat duel setelah diperiksa
Baca juga: Sudin Pendidikan Jaksel cabut KJP siswa yang tawuran di Pesanggrahan
Pihaknya akan memberikan peringatan pada pihak sekolah, guna mengantisipasi hal serupa kembali terjadi di kemudian hari, bahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kecamatan setempat untuk meningkatkan kembali razia dan patroli pelajar pada malam hari.
"Kami berikan peringatan keras terhadap pihak sekolah agar hal serupa tidak lagi terulang dengan cara meningkatkan pengawasan serta berkoordinasi dengan aparat setempat guna menggencarkan kembali razia jam malam terhadap pelajar," katanya.
Dia menegaskan melalui call center di masing-masing sekolah orangtua siswa dapat memastikan setiap kegiatan yang digelar, sehingga keberadaan siswa dapat terpantau serta pihak sekolah dapat menyebar informasi terkait berbagai kegiatan dan informasi lainnya.
Melalui call center pihak sekolah dapat menggali informasi pada orang tua ketika mendapati siswa yang masih berkeliaran pada malam hari atau melakukan aktivitas lain di luar sekolah guna mencegah kembali terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti duel maut di Kecamatan Leles.
"Kami berharap ini kejadian terakhir dan tidak lagi terulang, semua pihak termasuk orang tua dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak terutama saat berada di lingkungan tempat tinggal," katanya.*
Baca juga: Melatih empati jadi solusi cegah tawuran remaja sejak dini
Baca juga: Polisi ajak siswa jadi duta perubahan untuk jauhi tawuran dan narkoba
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.