Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara Mahmudi mengajak seluruh pihak untuk dapat bergerak bersama dalam menjaga keberhasilan ekosistem sektor gula dari hulu ke hilir agar target swasembada gula nasional tercapai.
“Swasembada gula bukan sekadar target melainkan komitmen berkesinambungan demi kedaulatan pangan bangsa,” katanya di Surabaya, Kamis.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Sunardi Edy Sukamto memastikan petani tebu 100 persen mendukung target Indonesia menuju swasembada gula pada 2027.
Meski demikian, Sunardi mengingatkan keberhasilan swasembada gula hanya akan tercapai jika ada keselarasan dan keberpihakan terhadap sektor hulu dan hilir secara berimbang.
Ia mengatakan harga acuan pembelian (HAP) sudah baik yakni Rp14.500 per kilogram di tingkat petani beberapa tahun terakhir namun saat musim giling harga tersebut sering tidak pasti.
“Setiap musim giling harga sering ditarik turun bahkan dalam proses lelang pedagang enggan menawar. Ini sangat ironis dan menyulitkan petani,” kata Sunardi.
Baca juga: Mentan: Mobil Manis PT SGN tunjang pengembangan industri gula
Sunardi sering melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke berbagai pasar ritel dan tradisional di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah mengungkap adanya peredaran gula rafinasi secara masif di pasar konsumsi.
Oleh sebab itu, ia mendorong adanya ketegasan terhadap berbagai praktik yang menghambat rantai distribusi gula karena penemuan itu merupakan bentuk pelanggaran terhadap tata niaga distribusi gula.
Ia menjelaskan kondisi tersebut telah dilaporkan ke para pemangku kebijakan termasuk Satgas Pangan dan kini proses penertiban serta penindakan sedang berjalan agar distribusi gula rafinasi tidak merusak pasar gula konsumsi.
“Ini seharusnya menjadi ruang hidup petani tebu nasional,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian RI H. Sudaryono memastikan akan menindak tegas pelanggaran distribusi gula rafinasi sebagai bentuk keseriusan dalam mencapai program swasembada pangan.
Sebagai langkah jangka pendek, pemerintah menyampaikan komitmennya untuk menyerap gula tani hasil musim giling 2025 melalui lembaga pangan yang ditunjuk yakni ID Food.
ID Food akan melakukan take over pembelian dengan dukungan dana awal sebesar Rp1,5 triliun dari Danantara.
Baca juga: PT SGN-Perum Perhutani kolaborasi percepat swasembada gula nasional
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.