Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, penghargaan Proper dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tidak hanya sebatas seremoni, namun juga pedoman bagi perusahaan menjalankan proses bisnis yang selalu mengedepankan aspek kelestarian lingkungan.
"Terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada kami, hal ini akan menjadi pelecut semangat kami untuk terus meningkatkan kinerja, tidak hanya sebatas compliance, namun beyond compliance," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Pada acara Anugerah Lingkungan Proper di Jakarta, Senin (24/2), Dirut PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra meraih anugerah Green Leadership Madya.
Penghargaan diberikan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq kepada Edwin atas kepemimpinannya mendorong roda bisnis perusahaan dengan berorientasi pada kelestarian lingkungan yang berlandaskan environmental, social, and governance (ESG).
Atas komitmen kuatnya dalam memimpin korporasi berlandaskan aspek ESG, pada periode ini, PLN Indonesia Power juga memboyong penghargaan Proper kategori Emas sebanyak 19 penghargaan.
Menteri Hanif mengatakan, penghargaan Proper diberikan dengan menggunakan beberapa parameter serta empat kriteria, yaitu Emas sebagai peringkat tertinggi dilanjutkan dengan Hijau, Biru, Merah, dan Hitam sebagai kategori terendah atau terburuk dalam menjaga lingkungan hidup.
"Proper juga digunakan dalam mengambil keputusan, dasar penilaian manajemen, taksonomi hijau bagi operasional perusahaan, CEO dan founder dalam landasan ketat kinerja perusahaan. Terima kasih kepada mereka yang beritikad baik, tokoh utama penataan lingkungan hidup," ucap Hanif.
Edwin mengungkapkan, PLN IP terus bergerak dalam usahanya turut serta penurunan emisi melalui berbagai upaya, mulai dari pengembangan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) hingga penggunaan teknologi cofiring pada PLTU.
"Selain terus mengembangkan pembangkit EBT, kami juga telah menerapkan cofiring pada PLTU, yang mana di 2024 ini, cofiring yang kami terapkan mampu menghasilkan green energy sebesar 814 GWh. Langkah ini terbukti berdampak positif bagi lingkungan dengan menurunnya emisi karbon sebesar 921.119 ton CO2," ungkapnya.
Baca juga: PLN IP targetkan pengembangan pembangkit EBT 2,4 GWh hingga 2035
Baca juga: PLN IP: Pemanfaatan FABA PLTU oleh napi dorong ekonomi kerakyatan
Baca juga: PLN IP tekan 921 ribu ton CO2 lewat program "cofiring" pada 2024
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025