Bantul (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyebut sebanyak 273 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dinyatakan lepas dari program tersebut karena kehidupannya sudah layak dan semakin sejahtera.
"Untuk tahun ini ada sebanyak 273 keluarga, namun saya tidak hafal sebarannya. Jadi mereka diasesmen dan sudah memenuhi syarat untuk lepas dari program PKH," kata Kepala Dinsos Bantul Gunawan Budi Santoso di Bantul, Rabu.
Pihaknya tidak hafal data keluarga penerima program bantuan sosial bersyarat dari pemerintah Indonesia bagi keluarga miskin atau rentan tersebut, namun salah satunya ada di wilayah Kecamatan Banguntapan, perubahan status itu ditandai dengan penyerahan sertifikat graduasi PKH.
Baca juga: Dinsos usul 8.000 KPM di DIY dicoret dari Program Keluarga Harapan
"Jadi, graduasi itu dia hanya menerima PKH dan kemudian hasil asesmen sudah mampu, sudah lepas untuk tidak menerima program PKH," katanya.
Seperti diketahui, tujuan utama PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup KPM melalui bantuan tunai dan dukungan dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
"Sehingga memang dianggap mampu dan kehidupan sudah layak, pemenuhan kebutuhan dasarnya mereka sudah oke, itu utamanya," kata Gunawan Budi Santoso.
Pemkab Bantul menyambut positif graduasi PKH itu karena menandakan keluarga tersebut semakin meningkat kesejahteraannya dan mendorong agar keluarga yang memang sudah mampu bisa lepas dari program tersebut.
Baca juga: Ketika mereka ambil keputusan stop terima bantuan PKH
"Kalau total penerima PKH di Bantul sekitar 70 ribuan dan mereka ini yang menjadi sasaran program pengentasan kemiskinan pemerintah," katanya.
Gunawan juga mengatakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini memang memiliki kewenangan untuk pengentasan kemiskinan kaitannya pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
"Kalau Dinsos areanya pada pemenuhan kebutuhan dasarnya, jadi bagaimana masyarakat itu untuk kebutuhan dasar terpenuhi, kuncinya di situ. Jangan sampai masyarakat tidak bisa beraktivitas karena kebutuhan dasarnya tidak tercukupi," kata Gunawan Budi Santoso.
Baca juga: Mensos-Wamensos beri semangat pendamping PKH untuk graduasi KPM
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025