Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan layanan pemulihan trauma atau trauma healing kepada warga terdampak banjir yang melanda enam kecamatan se-Kota Mataram pada Minggu (6/7/2025).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Rabu, mengatakan, kegiatan trauma healing baru dimulai hari ini dengan melibatkan Dokter Spesialis Jiwa dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Mataram.
"Alhamdulillah, mulai hari ini 70 dokter dari IDI Mataram termasuk para dokter spesialis. Seperti spesialis anak, syaraf, penyakit dalam, hingga spesialis jiwa ikut turun," katanya.
Kegiatan trauma healing bertujuan, membantu anak-anak dan masyarakat yang terdampak banjir untuk pulih dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh trauma tersebut, baik secara fisik maupun psikologis.
Baca juga: ITDC dukung pemulihan pascabanjir di Kota Mataram
"Kegiatan itu, bertujuan untuk memulihkan keseimbangan emosional, meningkatkan kemampuan adaptasi, dan membantu warga kembali dalam kehidupan normal sehari-hari," katanya.
Ia mengatakan, untuk hari pertama kegiatan trauma healing dilakukan di Lingkungan Pamotan, Kecamatan Cakranegara dengan mengumpulkan anak-anak, orang tua, dan masyarakat umum yang ada di sekitarnya.
Kegiatan trauma healing dilakukan dengan membuka konsultasi, berkomunikasi mendengarkan keluh kesah warga, bercerita, dan bermain bersama anak-anak.
Kegiatan trauma healing oleh tim dari Dinkes tersebut dilakukan secara bergantian, karena Dokter Spesialis Jiwa hanya satu orang.
Baca juga: Kejutan banjir saat puncak kemarau
Untuk percepatan pemulihan trauma anak-anak dan masyarakat terdampak banjir, Dinkes Kota Mataram juga akan melibatkan tim dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi NTB.
"Kami berharap, kegiatan trauma healing bisa memotivasi masyarakat untuk bangkit dan meningkatkan kualitas hidup lebih baik lagi," katanya.
Di sisi lain, lanjut Emirald, kegiatan tim kesehatan hari ketiga pasca banjir selain trauma healing juga turun melakukan pengecekan kesehatan warga terdampak pada tiga lokasi yakni di Pamotan, Kekalik, dan Posko tanggap darurat.
Baca juga: Gubernur respon penolakan bantuan banjir oleh sebagian warga Mataram
Baca juga: Walhi NTB dorong perbaiki ekologi sungai cegah banjir di Mataram
"Tim kami bagi menjadi 5 kelompok dengan ketentuan satu kelompok beranggotakan 10-15 orang," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.