Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten, mengungkapkan kebiasaan membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan timbulnya penyakit baru di suatu wilayah, seperti diare, leptospirosis, demam tifoid, penyakit pes, shigeliosis, dan lainnya.
“Penyakit yang disebabkan oleh virus pada sampah ialah hepatitis A, gastroenteritis, dan lainnya. Lalu penyakit yang disebabkan oleh parasit pada sampah ialah cacing tambang, cacing gelang, toxoplasma gondli, dan lainnya," kata Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni di Tangerang, Minggu
Ia mengatakan ada dua penularan yang disebabkan dari pembuangan sampah secara sembarangan. Untuk penularan langsung terjadi ketika seseorang bersentuhan langsung dengan sampah yang mengandung kuman. Lalu kuman tersebut masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Sedangkan penularan tidak langsung datang dari tumpukan sampah dapat menjadi tempat berkembang biak hewan penyebar penyakit, seperti nyamuk, kecoa, lalat, dan tikus.
Baca juga: Wabup Tangerang: Pembuang sampah sembarangan bakal disanksi pidana
"Maka itu kami mengimbau seluruh warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, terkait meningkatnya kasus penyakit yang diduga disebabkan buang sampah sembarangan," ujarnya.
Sementara itu penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada sampah ialah diare, leptospirosis, demam tifoid, penyakit pes, shigeliosis, dan lainnya.
Sementara itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup minim sampah agar tercipta lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Kepala DLH Kota Tangerang Wawan Fauzi mengatakan langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan membiasakan memilah sampah organik dan anorganik.
Baca juga: DLH ajak masyarakat ikut aktif jaga kualitas udara di Kota Tangerang
“Mengurangi sampah dari sumber adalah langkah paling efektif karena mencegah sampah menumpuk di hilir. Sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan bisa dijadikan kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik bisa dikumpulkan dan ditabung ke bank sampah," katanya.
Lalu melanjutkan kebiasaan membawa wadah sendiri saat berbelanja atau membeli makanan. Selain itu, kata dia, membawa botol minum dan tas belanja harus menjadi kebiasaan.
“Perubahan kecil ini akan berdampak besar bila dilakukan secara masif dan berkelanjutan. Seperti mulai menggunakan tas belanja kain, botol minum, dan kotak makanan sendiri. Ini bentuk nyata kontribusi individu terhadap pengurangan sampah plastik sekali pakai," ujarnya.
Baca juga: Kabupaten Tangerang bentuk satgas khusus atasi TPS ilegal
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.