Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Jaya Mualimin secara resmi melepas relawan kesehatan (medis) yang akan bertugas di Palestina.
"Tim ini merupakan perwakilan dari Kaltim yang tergabung dalam tim Emergency Medical Team (EMT) melalui lembaga Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI)," kata Jaya di Samarinda, Sabtu.
Baca juga: Universitas Brawijaya kirimkan dua dokter ke Gaza
Baca juga: RI siap kirim dokter untuk operasikan RS lapangan di Gaza
Ia menyampaikan Bambang Surip, seorang dokter spesialis anak purnatugas, menjadi relawan yang mewakili Kaltim dalam misi kemanusiaan ini.
Jaya Mualimin menyampaikan apresiasi kepadanya sebagai putra terbaik Kaltim yang bersedia mengabdikan diri untuk misi kemanusiaan.
"Kami sangat bangga, Kaltim dapat berkontribusi dalam misi ini, ini menunjukkan kepedulian masyarakat provinsi ini terhadap kondisi kemanusiaan yang terjadi di sana," ujar Jaya.
Jaya berpesan agar dokter Bambang dapat bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan keahliannya. Dia juga menekankan pentingnya menjaga diri dan mengikuti semua aturan yang berlaku di Yordania sebagai pintu masuk menuju Palestina.
"Penting untuk tetap berada dalam koridor kenegaraan. Ikuti aturan yang ada di sana, karena jika tidak, ada risiko besar yang mungkin terjadi," tambahnya.
Sementara itu, dokter Bambang Surip menjelaskan bahwa misi ini adalah misi EMT yang ke-40 secara internasional. Namun, untuk Indonesia, ini adalah misi EMT yang keempat.
Baca juga: Dokter Gaza: Bayi-bayi di inkubator bisa meninggal jika listrik padam
Baca juga: Direktur RS Indonesia di Gaza gugur akibat serangan Israel
"Dari enam orang yang awalnya lolos seleksi, dua orang mengundurkan diri dan satu tidak lolos verifikasi. Jadi, hanya tiga orang dari Indonesia yang berangkat, dan saya satu-satunya yang mewakili Kaltim," ungkapnya.
Dua relawan lainnya berasal dari Jakarta dan Jawa Tengah. Dokter Bambang dijadwalkan berangkat pada 5 Agustus 2025 dan akan kembali dari Yordania pada 23 Agustus 2025.
Misi ini menjadi penting mengingat banyaknya anak yang menjadi korban konflik di Palestina. Kehadirannya sebagai dokter spesialis anak diharapkan dapat memberikan bantuan medis yang sangat dibutuhkan.
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.