Dinkes: Air sumur di wilayah terdampak banjir Mataram tercemar E coli

1 month ago 6
Karena itu untuk sementara warga yang terdampak banjir dan masih menggunakan air sumur sebaiknya tidak digunakan untuk masak

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan hingga saat ini air sumur di wilayah Kota Mataram yang terdampak banjir masih tercemar bakteri E. coli (Escherichia coli).

Kepala Dinkes Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Jumat, mengatakan hasil pemeriksaan tim puskesmas secara berkala terhadap kualitas air, terutama air sumur gali dan sumur bor, pada sejumlah titik wilayah terdampak banjir masih mengandung bakteri E.coli.

"Karena itu untuk sementara warga yang terdampak banjir dan masih menggunakan air sumur sebaiknya tidak digunakan untuk masak," katanya.

Namun kalau air sumur hanya digunakan untuk kebutuhan cuci dan mandi, kata dia, kualitas air sumur masih aman asalkan tidak digunakan untuk aktivitas memasak.

Baca juga: Banjir Mataram momentum siapkan konsep pembangunan tahan bencana

Ia mengatakan proses pengecekan air sumur warga pasca-banjir terus dilakukan secara berkala dengan pengambilan sampel hingga hasil pemeriksaan laboratorium menyebutkan kualitas air berada sesuai baku mutu atau bisa digunakan untuk memasak.

"Jadi kami belum bisa pastikan sampai kapan pemeriksaan akan dilakukan sambil dilakukan intervensi," katanya.

Petugas dari puskesmas yang datang melakukan pengujian terhadap kualitas air sumur warga, kata dia, juga sudah memberikan obat-obatan sebagai bentuk intervensi untuk mempercepat proses menghilangkan bakteri E.coli.

Menurutnya, pencemaran bakteri E.coli pada sumur warga terdampak banjir dipicu karena air banjir yang masuk ke perumahan warga otomatis sudah bercampur E.coli bahkan kotoran manusia, sehingga terjadi pencemaran bersifat biologis, yang kemudian diserap tanah masuk ke dalam sumur.

Baca juga: Pemkot Mataram bangun 30 unit huntara bagi korban banjir

Beberapa wilayah yang menjadi pengambilan sampel uji laboratorium terhadap sumur warga antara lain di Kecamatan Sekarbela dan Kecamatan Cakranegara.

Namun demikian, lanjut Emirald, pencemaran itu terjadi khusus untuk warga yang masih menggunakan sumur galian dan sumur bor, sedangkan yang menggunakan air dari PT Air Minum (PAM) masih tetap bersih dan bebas bakteri.

"Karena itu kami mengimbau masyarakat yang terdampak banjir agar menggunakan air bersih dari PAM untuk aktivitas memasak," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram siapkan Rp6 miliar BTT untuk penanganan pascabanjir

Pewarta: Nirkomala
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |