Desk karhutla diminta tetap siaga hingga Agustus akibat puncak kemarau

1 month ago 18

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta satuan tugas desk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap siaga hingga Agustus 2025, seiring dengan masih berlangsungnya puncak musim kemarau di sejumlah wilayah.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rapat koordinasi nasional penanganan karhutla di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa wilayah Sumatera bagian selatan, seperti Sumatera Selatan dan Lampung, masih berada pada periode puncak musim kemarau hingga Agustus mendatang.

“Mayoritas wilayah Kalimantan telah mengalami puncak kemarau pada Juni–Juli, namun sebagian wilayah lainnya masih akan mengalaminya pada Agustus. Oleh karena itu, kita semua harus tetap waspada dan siaga hingga Agustus,” kata dia.

Ia mengingatkan secara khusus untuk Provinsi Riau, curah hujan pada 10 hari pertama Agustus diperkirakan sangat rendah, yakni 20–50 milimeter terutama di wilayah utara dan barat. Pada dasarian kedua dan ketiga, curah hujan diperkirakan meningkat hingga 150 milimeter per 10 hari.

Meski terjadi peningkatan curah hujan, indeks FFMC/Fine Fuel Moisture Code menunjukkan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah masih tergolong sangat tinggi dan akan mulai signifikan pada 30 Juli 2025, lalu menurun setelah 3 Agustus.

Untuk itu, BMKG menegaskan perlunya kesiapsiagaan petugas patroli darat dan udara, serta pelaksanaan penyiraman air dari udara melalui operasi modifikasi cuaca (OMC) apabila diperlukan.

“Pastikan tidak ada lagi aktivitas pembakaran karena kondisi cuacanya sangat kering dan minim hujan, yang ditandai dengan warna merah pada peta prakiraan,” ujarnya.

Baca juga: BNPB siapkan armada udara dan teknologi untuk antisipasi karhutla 2025

Baca juga: BNPB: Desk Karhutla aktif di tujuh provinsi rawan kebakaran

Baca juga: BMKG: Waspadai suhu panas maksimum hingga 34 derajat

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |