Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amich Alhumami memaparkan peran penting Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam menuju Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut dipaparkannya saat menjadi pembicara dalam Peluncuran Indeks Perkembangan Anak Usia Dini 2030, Early Childhood Development Index 2030 (ECDI 2030) Tahun 2024, yang digelar Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN bersama Bappenas dan BPS pada Rabu (14/5).
"Anak-anak usia dini yang menjadi target periode emas, itu perlu dirawat serta dipersiapkan dalam tiga hal kebutuhan esensial, yang harus terpenuhi yaitu pengasuhan, pendidikan, dan kesehatan," kata Amich melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
Amich mendorong pemerintah untuk perhatian pada pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini, sebab pendidikan anak usia dini atau pada periode emas menjadi penting karena akan berpengaruh pada pembentukan karakternya pada masa depan.
Baca juga: Bappenas optimistis skor PISA Indonesia dapat meningkat di 2025
Ia menjelaskan secara psikologis seorang anak dengan pola asuh yang baik, maka karakternya akan terbentuk secara baik, sehingga seorang anak memiliki bekal untuk percaya diri, mandiri, bertanggung jawab, dan tidak mudah terpengaruh karena kekuatan karakternya.
"Sehingga hal ini dapat mewujudkan sumber daya manusia unggul, nantinya akan bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara demi menyongsong Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Salah satu program yang didorongnya adalah komitmen pembangunan PAUD dan pemerataan layanan pendidikan di seluruh Indonesia, dimana pembangunan dan pemerataan pendidikan telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan tanggung jawab berikutnya adalah implementasinya di lapangan.
"Penting untuk diingat bahwa investasi pada PAUD tidak hanya berdampak positif terhadap perkembangan individu anak, tetapi juga terhadap masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan," lanjutnya.
Baca juga: Bappenas minta universitas petakan jurusan kuliah sesuai kebutuhan
Amich juga memaparkan kajian Bappenas bersama Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) yang menyebut pengembangan anak usia dini memiliki pengaruh positif terhadap capaian literasi dan numerasi suatu negara. Sehingga sebagai sumber daya, manusia Indonesia dapat bersaing dengan masyarakat dunia lainnya.
Oleh karenanya, kata dia, pengembangan anak usia dini holistik dan integratif atau PAUD harus dikerjakan secara gotong royong lintas elemen pemerintahan dan masyarakat sipil. Hal itu perlu dilakukan karena pembangunan manusia tidak mudah dilakukan dan membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk menuai hasilnya.
"Tentunya hal ini merupakan upaya lintas sektor, sehingga dibutuhkan kerja sama antara para pemangku kepentingan. Dalam hal ini akademisi dan mitra pembangunan penting untuk dilibatkan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," ucap Amich Alhumami.
Baca juga: PAUD harus mencakup seluruh dimensi, sebut Direktur Bappenas
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025