Jakarta (ANTARA) - Lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, ke arah Slipi terpantau mulai tersendat menyusul demonstrasi mahasiswa di depan Polda Metro Jaya pada Jumat sore.
Berdasarkan pantauan ANTARA, pengendara ojek daring, mahasiswa dari berbagai universitas, dan kelompok masyarakat lainnya mulai berkumpul di gerbang Polda Metro Jaya yang menghadap Jalan Gatot Subroto sekitar pukul 15.20 WIB.
Kumpulan massa tersebut membuat jalan yang dapat digunakan pengendara menyempit hingga menyisakan satu lajur saja. Namun, beberapa demonstran tampak membantu mengatur lalu lintas yang mulai tersendat itu.
Pintu keluar tol Semanggi ke arah Slipi di depan Polda Metro Jaya juga tersendat karena penyempitan jalan. Sejumlah pengendara yang hendak keluar tol pun terpaksa mengurungkan niat mereka.
Sementara itu, mobilitas kendaraan masyarakat di Tol Dalam Kota, baik yang mengarah ke Slipi maupun Cawang hingga kini masih terpantau ramai lancar.
Baca juga: Seribuan mahasiswa BEM UI bergerak ke Polda Metro Jaya
Seperti diketahui, sejumlah kelompok mahasiswa, di antaranya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (UI) berencana menggelar unjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya pada Jumat siang.
Demonstrasi tersebut dilaksanakan menyusul kematian seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada Kamis (28/8) malam.
Sementara itu, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat dini hari mengungkapkan tujuh aparat Brimob yang diduga terlibat dalam insiden rantis tersebut masih dalam proses pemeriksaan.
Insiden yang menewaskan Affan itu kemudian memicu unjuk rasa susulan yang melibatkan ratusan anggota masyarakat dan sejawat pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.
Baca juga: Aksi massa di Mako Brimob Kwitang diwarnai petasan dan pelemparan batu
Baca juga: Aparat bubarkan demonstran di depan Mako Brimob dengan gas air mata
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.