Demo di Brimob, Polisi tembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa

3 weeks ago 7

Jakarta (ANTARA) - Personel Brimob di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang Jakarta Pusat, menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa pengunjuk rasa yang terdiri dari rombongan pengemudi ojek online (ojol) serta sebagian warga di sekitar lokasi.

Pantauan ANTARA di lapangan sekitar pukul 15.10 WIB, gas air mata ditembakkan dari dalam markas komando Brimob, memicu kepanikan di antara pengunjuk rasa yang sebelumnya berkerumun.

Seketika massa berlarian menyelamatkan diri ke arah jalan kecil di sekitar kawasan Kwitang, sementara beberapa pengunjuk rasa terlihat berusaha melindungi diri menggunakan masker maupun kain basah menutup wajah mereka.

Massa pengunjuk rasa berhambutan saal personel Satuan Brimob Polda Metro Jaya membubarkan massa unjuk rasa dengan menembakkan gas air mata di depan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat sore (29/8/2025). ANTARA/Hatianto

Massa pengunjuk rasa yang semula berkumpul bersama sebagian warga di depan markas Brimob tampak terpencar ke berbagai arah, sebagian berusaha menjauh dari titik tembakan gas air mata, sementara lainnya mencoba bertahan dengan berteriak.

Asap gas air mata yang menyebar di sekitar lokasi membuat banyak pengunjuk rasa mengalami iritasi mata dan batuk, sehingga beberapa orang tampak membantu temannya yang kesulitan bernapas keluar dari area.

Hingga menjelang sore tembakan gas air mata di kawasan sekitar markas Brimob masih berlangsung, sementara pengunjuk rasa masih bertahan di lokasi.

Sebelumnya, massa pengunjuk rasa mendatangi markas Brimob di kawasan tersebut pada Jumat pagi atas reaksi kematian rekan mereka, Affan Kurniawan yang diduga dilindas rantis Brimob pada Kamis (28/8) malam.

Baca juga: Komnas HAM buka posko aduan bagi korban aksi unjuk rasa

Baca juga: Aksi massa di Mako Brimob Kwitang diwarnai petasan dan pelemparan batu

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |