Dahnil Anzar paparkan potensi besar pengelolaan ekonomi haji

3 months ago 15
Salah satu cara yang akan dilakukan ialah memastikan bahan baku katering haji 100 persen berasal dari Indonesia

Padang (ANTARA) - Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Dahnil Anzar Simanjutak memaparkan potensi besar pengembangan dan pengelolaan ekonomi dari pelaksanaan rangkaian ibadah haji.

"Ada potensi ekonomi yang besar dalam pengelolaan ibadah haji, dan ini yang sedang kita kaji di BPH," kata Wakil Kepala BPH Dahnil Anzar Simanjuntak di Embarkasi Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, Senin.

Baca juga: BPH pastikan berantas praktik kartel haji di Indonesia

Hal tersebut disampaikannya usai melepas keberangkatan calon jamaah haji kelompok terbang (kloter) 13 yang berasal dari Kabupaten Pasaman Kabupaten Solok Kota Sawahlunto dan Kota Padang dengan jumlah 423 orang.

Menurut Dahnil, penyelenggaraan ibadah haji yang dikelola dengan baik bisa menjadi episentrum ekonomi baru.

Sebagai contoh, menjadikan asrama haji sebagai pusat katering (jasa boga) makanan bagi calon jamaah haji.

Baca juga: BPH pastikan layanan haji 2025 menjadi evaluasi musim berikutnya

Pada saat bersamaan, asrama haji juga bisa difungsikan sebagai dapur umum pelaksanaan makan bergizi gratis yang merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.

Contoh lainnya, memaksimalkan keberadaan asrama haji di setiap daerah sebagai pusat klinik kesehatan, hingga menyulap asrama haji menjadi hotel bintang tiga.

Presiden Prabowo sendiri telah menginstruksikan kepada jajaran BPH agar membuat skema public, privat dan partnership (PPP). Untuk mengimplementasikannya bisa bekerja sama dengan pihak pengelola hotel yang sudah profesional.

Merujuk data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terdapat sekitar Rp60 triliun dana haji yang dikelola untuk kegiatan haji.

"Dari jumlah itu -Rp60 triliun- sebagian besar merupakan uang yang keluar, dan Presiden menginginkan segera diubah menjadi cash inflow," ujarnya.

Dahnil mengatakan, agar uang haji tersebut berputar di Indonesia dan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi, maka salah satu cara yang akan dilakukan ialah memastikan bahan baku katering haji 100 persen berasal dari Indonesia.

Baca juga: BPH RI pastikan Aceh mendapatkan tambahan kuota haji untuk 2026

Saat ini bumbu katering makanan calon jamaah haji di Arab Saudi itu sepenuhnya berasal dari Tanah Air. Namun, untuk ikan, daging dan beras masih dipasok dari negara lain.

Karena itu, ke depannya BPH mengupayakan agar seluruh bahan baku katering calon jamaah haji disuplai dari Indonesia.

Selain mendukung pertumbuhan ekonomi, langkah ini juga memastikan cita rasa masakan Nusantara di Tanah Suci tetap terjaga.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |