Jakarta (ANTARA) - Chief Economist Citibank NA Indonesia (Citi Indonesia) Helmi Arman memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal melambat ke level 4,7 persen pada akhir 2025.
Hal ini menyusul perlambatan pada kinerja ekonomi di kuartal I 2025 yang hanya tumbuh 4,87 persen secara tahunan (yoy).
"Kita melihatnya tahun ini memang agak slow down karena memang sudah kelihatan di kuartal I, dan katanya di kuartal II ini juga masih akan ada dampak dari lambatnya recovery dari konsumsi pemerintah. Jadi, kita expect-nya memang turun di bawah 5 persen tahun ini, sekitar 4,7 persen," ujar Helmi dalam konferensi pers paparan kinerja Citi Indonesia triwulan I 2025 di Jakarta, Senin.
Helmi menjelaskan perlambatan ini dipicu oleh lemahnya konsumsi pemerintah dan menurunnya investasi yang menjadi penopang utama pertumbuhan.
Proyeksi Citi selaras dengan Bank Indonesia (BI) yang sebelumnya telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 ke kisaran 4,6-5,4 persen, dari yang sebelumnya 4,7-5,5 persen.
Menurut Helmi, penurunan kinerja ekonomi nasional pada awal tahun ini terlihat jelas pada dua komponen utama, yakni belanja pemerintah dan investasi.
Realokasi anggaran di awal tahun disebut membuat sejumlah belanja pemerintah tertahan, sehingga berdampak langsung pada konsumsi pemerintah yang terkontraksi hingga 39,89 persen pada triwulan I 2025.
"Berbagai belanja harus di-stock dan sementara pengalihannya ke belanja-belanja yang bersifat prioritas ini makan waktu, sehingga secara overall terjadi pelemahan yang tercermin dari negatifnya pertumbuhan konsumsi pemerintah di triwulan I," jelasnya.
Sementara itu, investasi juga menunjukkan perlambatan.
"Investasi di kuartal I itu tumbuhnya sekitar hanya sekitar 2 persen, jadi di kuartal sebelumnya itu 5 persen," tuturnya.
Adapun dari data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi triwulan I 2025 tercatat sebesar Rp465,2 triliun atau naik 2,7 persen dibandingkan triwulan IV 2024 dan melonjak 15,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian ini telah memenuhi 24,4 persen dari target investasi nasional tahun ini sebesar Rp1.905,6 triliun.
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 tercatat sebagai yang terendah sejak pandemi COVID-19, yang mana sebelumnya ekonomi RI konsisten tumbuh di atas 4,9 persen hingga lebih dari 5 persen setiap kuartal.
Secara kuartalan (qtq), ekonomi justru terkontraksi 0,98 persen dibandingkan kuartal IV 2024.
Kemudian, dari sisi produksi, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan laju 10,52 persen.
Sementara, dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 6,78 persen.
Di sisi lain, sektor jasa pendidikan mengalami kontraksi sebesar 8,45 persen secara kuartalan.
Baca juga: Laba bersih Citi Indonesia tahun 2024 capai Rp2,6 triliun
Baca juga: Citi sabet tujuh penghargaan dalam Triple A Sustainable Finance Awards
Baca juga: Laba bersih Citi Indonesia triwulan II Rp1,3 triliun, naik 14 persen
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025