Beijing (ANTARA) - China menyambut bergabungnya Vietnam sebagai negara mitra dalam blok ekonomi BRICS seperti yang disampaikan Brazil yang menyandang presidensi blok ekonomi tersebut pada 2025, Jumat lalu.
"China menyambut baik Vietnam untuk menjadi negara mitra BRICS. Kami yakin Vietnam akan memberikan kontribusi positif bagi mekanisme BRICS," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Brazil menyampaikan Vietnam memiliki komitmen yang sejalan dengan para anggota dan mitra BRICS untuk menciptakan tatanan internasional yang lebih inklusif dan representatif.
Selain itu, dengan populasi hampir 100 juta orang dan ekonomi dinamis yang terintegrasi secara mendalam ke dalam rantai nilai global, Vietnam dianggap menonjol sebagai aktor yang relevan di Asia dan mendukung kerja sama Selatan-Selatan maupun pembangunan berkelanjutan.
"Bergabung dengan kerja sama BRICS baik untuk pembangunan Vietnam sendiri dan kepentingan bersama negara-negara BRICS dan negara-negara berkembang," tambah Guo Jiakun.
Menurut Guo Jiakun, memiliki negara mitra baru dalam keluarga BRICS melambangkan meningkatnya keterwakilan, daya tarik dan dampak BRICS.
"China siap bekerja sama dengan anggota BRICS dan negara mitra lainnya untuk kemitraan yang lebih erat dan menyeluruh, berorientasi pada hasil, dan inklusif, memajukan kerja sama BRICS yang lebih baik dan berkualitas tinggi," tambah Guo Jiakun.
Selain itu, Guo Jiakun mengatakan China juga siap serta memberikan kontribusi lebih besar untuk mempertahankan multilateralisme dan keadilan serta keadilan global serta mengadvokasi pembangunan bersama.
Vietnam menjadi negara mitra ke-10 BRICS, bergabung bersama Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Malaysia, Nigeria, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan.
Kategori negara mitra ini secara resmi diperkenalkan pada KTT BRICS ke-16 yang digelar di Kazan, Rusia, pada Oktober 2024, sebagai bagian dari strategi ekspansi blok tersebut.
Langkah ini secara luas dipandang sebagai bagian dari upaya strategi Vietnam untuk mendiversifikasi kemitraan globalnya dan memperkuat perekonomiannya. Sebagai negara mitra, Vietnam diizinkan untuk berpartisipasi dalam KTT dan diskusi BRICS.
Dalam langkah bersejarah, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri KTT BRICS+ di Kazan pada Oktober 2024, menandai pertama kalinya seorang pemimpin Vietnam berpartisipasi dalam pertemuan utama kelompok tersebut.
Partisipasi ini menyusul pernyataan Vietnam sebelumnya mengenai kesiapan untuk menjalin kemitraan dengan BRICS pada tahun ini. Dengan populasi hampir 100 juta jiwa, Vietnam diakui sebagai salah satu aktor penting di Asia.
Kelompok BRICS, yang awalnya pada 2009 terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, kini telah memperluas keanggotaannya secara penuh dengan menerima Mesir, Ethiopia, Iran, Indonesia, dan Uni Emirat Arab.
Anggota-anggota BRICS menguasai 40 persen populasi dunia dan 35 persen produk domestik bruto (PDB) global sehingga menjadikannya pemain yang penting di kancah internasional.
Baca juga: China sambut bergabungnya Vietnam sebagai negara mitra BRICS
Baca juga: Vietnam bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.