New York City (ANTARA) - Seorang utusan China di PBB pada Rabu (20/8) menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengesampingkan bias ideologis dan perhitungan geopolitik dalam memerangi terorisme.
"Terorisme adalah musuh bersama umat manusia. Komunitas internasional perlu memperkuat persatuan dan kerja sama, serta menjauhi bias ideologis dan perhitungan geopolitik untuk membangun front persatuan yang kuat melawan terorisme dan bersama-sama melawan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya," ujar Wakil Perwakilan Tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Geng Shuang.
Berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional yang disebabkan oleh terorisme, Geng mengatakan masyarakat internasional harus mendesak otoritas sementara Suriah untuk memenuhi kewajiban mereka dan melawan semua kelompok yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Dewan Keamanan, termasuk ISIS dan Gerakan Islam Turkestan Timur.
Mengingat kompleksitas dan tantangan yang masih terus membayangi terkait upaya Suriah dalam memerangi terorisme, Dewan Keamanan harus bersikap hati-hati dalam mempertimbangkan keputusan untuk menyesuaikan rezim sanksi terhadap negara tersebut, ujar Geng.
Dia menambahkan bahwa sebagaimana yang dirinci dalam laporan sekretaris jenderal PBB, kelompok teroris seperti Negara Islam-Provinsi Khorasan, al-Qaeda, Gerakan Islam Turkestan Timur, Taliban Pakistan, dan Tentara Pembebasan Balochistan (Balochistan Liberation Army/BLA) dan Brigade Majeed-nya hingga saat ini terus berkolaborasi dan tetap aktif di Afghanistan dan Asia Selatan untuk mengatur serangkaian serangan teroris yang keji.
China telah meminta otoritas Afghanistan untuk meningkatkan upaya antiterorisme, membasmi semua kekuatan teroris di dalam perbatasannya dan memanfaatkan berbagai organisasi, termasuk Organisasi Kerja Sama Shanghai, untuk memperkuat kerja sama antiterorisme, katanya.
China menyadari bahwa pemerintah AS baru-baru ini telah menetapkan BLA dan Brigade Majeed-nya sebagai organisasi teroris.
"China berharap Dewan Keamanan dapat menindaklanjuti dan memasukkan organisasi ini ke dalam daftar sanksi sesegera mungkin," kata Geng.
Laporan Sekretaris Jenderal PBB menunjukkan bahwa ISIS terus bergeser ke wilayah Afrika. Oleh karena itu, masyarakat internasional harus memberikan dukungan finansial, teknis, intelijen, dan logistik yang lebih besar kepada negara-negara Afrika dan membantu Uni Afrika serta organisasi regional lainnya dalam meningkatkan kapasitas kontraterorisme mereka, imbuhnya.
China dengan tegas menentang terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. Di bawah Inisiatif Keamanan Global selama bertahun-tahun, China telah membantu negara-negara berkembang lainnya, terutama di Afrika, dalam membangun kapasitas kontraterorisme melalui jalur bilateral dan multilateral, ungkap Geng.
"China siap bekerja sama dengan semua mitranya untuk memajukan gerakan kontraterorisme global dan secara aktif berkontribusi untuk perdamaian dan keamanan dunia yang universal."
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.