China cabut larangan pengiriman Boeing usai kesepakatan AS-China

4 hours ago 3

Istanbul (ANTARA) - China mencabut pembatasan selama satu bulan terhadap maskapai yang menerima pesawat Boeing setelah terobosan dalam negosiasi dagang dengan Amerika Serikat yang menghasilkan pengurangan tarif sementara di kedua belah pihak.

Bloomberg mengutip sumber yang mengetahui hal tersebut pada Selasa, dengan menyampaikan bahwa pejabat Beijing telah mulai memberi tahu maskapai domestik dan lembaga pemerintah bahwa pengiriman pesawat buatan AS dapat dilanjutkan.

Selain itu, pihak maskapai di China juga diberikan kebebasan untuk mengatur pengiriman sesuai dengan jadwal dan kebijakan masing-masing perusahaan.

Baca juga: Korean Air beli 50 pesawat Boeing senilai 32 miliar dolar

Pelonggaran pembatasan terjadi setelah dua ekonomi terbesar dunia tersebut mengumumkan kesepakatan dagang, di mana AS menurunkan tarif total sebesar 145 persen atas sebagian besar barang dari China menjadi 30 persen dalam periode 90 hari.

Per 2 April, China juga menghentikan tindakan lanjutan terhadap AS dan mengurangi tarifnya 125 persen atas impor AS menjadi 10 persen.

Dalam pernyataan bersama, kedua pemerintah mengakui pentingnya hubungan dagang yang berkelanjutan, jangka panjang, dan saling menguntungkan.

Boeing sebelumnya berada dalam situasi sulit setelah China memberlakukan tarif sebagai balasan atas keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif terhadap sebagian besar mitra dagang utama.

Baca juga: Trump pilih Boeing untuk bangun jet tempur generasi berikutnya AS

Pada 15 April, Beijing memerintahkan maskapai untuk menghentikan pengambilan pesawat Boeing, yang mengeluarkan perusahaan tersebut dari pasar maskapai China.

Pada hari yang sama, Trump mengonfirmasi bahwa China telah menarik diri dan tidak akan mengambil pesawat dari kesepakatan besar dengan Boeing.

“Mereka baru saja mengingkari kesepakatan besar dengan Boeing, menyatakan tidak ‘akan mengambil alih’ pesawat yang sudah dipesan,” ujar Trump.

Dimulainya kembali pengiriman diperkirakan akan berdampak positif terhadap hubungan bisnis dan operasional Boeing di China, salah satu pasar penerbangan terbesar di dunia.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Wamenperin minta Boeing membangun pabrik komponen di Indonesia

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |