Beijing (ANTARA) - Para pejabat perdagangan terkemuka dari China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) menyerukan pendalaman kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral untuk mengatasi berbagai gangguan akibat ketidakpastian, menurut informasi dari sebuah pertemuan yang digelar pada Selasa (20/5).
China siap menjalin kerja sama dengan ASEAN untuk mempertahankan stabilitas serta kelancaran operasi rantai industri dan pasokan global, memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan kedua pihak, serta melindungi kesetaraan dan keadilan internasional, ujar Menteri Perdagangan China Wang Wentao dalam pertemuan daring khusus para menteri ekonomi dan perdagangan China dan negara-negara ASEAN.
Belum lama ini, ada negara yang memberlakukan apa yang disebut "tarif resiprokal" tanpa pandang bulu dan mempraktikkan perundungan ekonomi, yang secara serius merongrong sistem perdagangan global dan mengakibatkan ketidakpastian yang tinggi bagi perekonomian dunia, tutur Wang, seraya menambahkan bahwa praktik-praktik semacam itu tidak sejalan dengan aturan ekonomi dan melanggar prinsip pasar.
Dalam pertemuan itu, para menteri ekonomi dan perdagangan dari negara-negara anggota ASEAN menyerukan langkah kolektif guna melindungi sistem perdagangan multilateral dan perdagangan bebas, serta memanfaatkan mekanisme Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk melakukan komunikasi yang konstruktif, mengupayakan solusi yang kooperatif, dan mengatasi kekhawatiran perdagangan global.
Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menyampaikan bahwa semua pihak harus bekerja sama dengan perspektif yang berwawasan ke depan, secara tegas mendukung keterbukaan dan inklusivitas, serta terus mendorong integrasi ekonomi regional.
Hourn mengutarakan kyakinan ASEAN dan China dapat memperdalam kemitraan mereka, mewujudkan pembangunan bersama yang berkualitas tinggi, mendorong kerja sama dalam bidang-bidang seperti manufaktur cerdas, serta meningkatkan konektivitas dan transformasi hijau.
Pascapertemuan, sebuah pernyataan bersama dirilis untuk menegaskan kembali sikap China dan ASEAN perihal pertukaran ekonomi dan tantangan ekonomi internasional.
China dan sepuluh negara anggota ASEAN telah sepenuhnya merampungkan perundingan mengenai Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN Versi 3.0, kata Kementerian Perdagangan China pada Rabu (21/5).
Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025