Celios: Timur Tengah dan Afrika bisa jadi tujuan perluasan pasar baru

1 week ago 8

Jakarta (ANTARA) - Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengungkapkan kawasan Timur Tengah dan Afrika dapat menjadi tujuan potensial baru bagi perluasan pangsa produk Indonesia di tengah perang dagang global yang terjadi saat ini.

"Timur tengah bisa menjadi tujuan potensi produk-produk Indonesia. Selain itu, pangsa pasar benua Afrika bisa menjadi tujuan potensial juga," ujar Nailul Huda saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, di tengah kondisi perang dagang global dan pemberlakuan kebijakan tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pemerintah dan pelaku usaha di Indonesia perlu melakukan perluasan pangsa pasar produk Indonesia di perekonomian internasional.

"Pemerintah perlu melakukan perluasan pangsa pasar produk Indonesia tidak bergantung pada traditional market seperti China, AS, dan Eropa," katanya.

Nailul Huda juga menambahkan perluasan pangsa pasar ini tentunya membutuhkan optimalisasi peran dari perwakilan-perwakilan diplomatik dan perdagangan Indonesia di masing-masing negara yang menjadi tujuan.

"Perlu optimalisasi peran dari kedutaan besar (Kedubes) Indonesia di masing-masing negara," katanya.

Baca juga: Celios: Tarif resiprokal AS ke RI berpotensi picu resesi ekonomi

Baca juga: Celios: Perlu peninjauan ulang kebijakan untuk pulihkan IHSG

Sebagai informasi, residen Prabowo Subianto menyebut Indonesia harus berani mencari pasar tujuan ekspor yang baru, terutama setelah terkena tarif timbal balik impor 32 persen ditambah tarif impor umum 10 persen dari Amerika Serikat.

Menurut Presiden, kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump membuat situasi perekonomian global berubah sehingga Indonesia perlu mengatur strategi untuk melindungi kepentingan dalam negeri.

Presiden melanjutkan pengusaha-pengusaha Indonesia harus mulai menjajaki pasar-pasar non-tradisional yang juga potensial, misalnya negara-negara Afrika. Afrika itu the new emerging market of the world. Afrika memiliki jumlah penduduk. sumber daya, dan kebutuhan yang banyak.

Prabowo kemudian menyebut saat ini ada beberapa pengusaha Indonesia yang telah menggarap pasar di Afrika, misalnya Salim Group dengan produk mie instannya.

Baca juga: Kanselir Jerman: Tarif Trump "serangan" terhadap tatanan niaga global

Baca juga: Jerman serukan penurunan ketegangan perang dagang dengan AS

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |