Jakarta (ANTARA) - Pangdam Jayakarta Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi menggencarkan aksi bersih-bersih sungai bersama dengan sejumlah pihak terkait di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk mencegah banjir.
"Program terdekat yang akan kita lakukan, yaitu besok Sabtu (9/8), melaksanakan kegiatan bersih-bersih sungai di wilayah Jabodetabek bersama TNI, Polri, elemen masyarakat, juga komunitas pecinta alam," kata Deddy di Lapangan Kartika Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Jumat.
Kegiatan tersebut, sambung dia, menyasar sampah yang menumpuk di sungai, tempat umum, dan pasar-pasar sebagai langkah antisipasi memasuki musim hujan yang kerap memicu banjir di Jakarta dan sekitarnya.
"Ini bagian dari program yang akan kita laksanakan secara berkesinambungan, bukan hanya sekali saja. Mudah-mudahan besok kegiatannya bisa bermanfaat, khususnya bagi warga Jakarta," ujar Deddy.
Baca juga: Langkah Pramono menata Jakarta dengan merawat sungai
Menurut dia, aksi bersih-bersih sungai itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Selain itu, pihaknya juga akan mengecek terlebih dahulu lokasi sungai yang menjadi prioritas, seperti Sungai Ciliwung.
"Besok kita mulai dulu, nanti kita lihat perkembangannya. Bisa seminggu sekali atau dua minggu sekali, tergantung situasi. Karena kalau sudah banjir akan jadi masalah juga, " ucap Deddy.
Lebih lanjut, dia menjelaskan kegiatan itu termasuk ke dalam gerakan "Jaga Bumi" yang menyasar sampah di beberapa titik prioritas sebagai sumber penumpukan.
Jaga Bumi merupakan salah satu pilar program yang berfokus pada perawatan sungai, pengelolaan sampah, fasilitas umum, dan ruang hijau dengan tujuan mendorong partisipasi masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan.
"Kami ingin merangsang masyarakat agar terus menjaga lingkungan. Apalagi di Jakarta, bencana yang sering terjadi adalah banjir. Kalau lingkungan terjaga, penanganannya akan lebih mudah. Syukur-syukur kalau kesadaran masyarakat semakin tinggi," jelas Deddy.
Baca juga: DKI sediakan dana hingga Rp4 triliun untuk atasi banjir
Melalui aksi tersebut, dia pun berharap akan tumbuh kebiasaan positif di tengah masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik dan menjaga fasilitas umum sehingga risiko bencana, seperti banjir, dapat diminimalisir.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan Sungai Ciliwung memberikan kontribusi sebanyak 40 persen sebagai penyebab banjir di Ibu Kota.
“Sungai Ciliwung itu memberikan kontribusi 40 persen dari banjir di Jakarta,” kata Pramono di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (5/8).
Oleh karena itu, normalisasi Sungai Ciliwung menjadi prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk penanganan banjir jangka menengah.
Proses penetapan lokasi untuk proyek normalisasi tersebut telah ditandatangani dan pelaksanaan pembebasan lahan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Baca juga: Ini konstribusi Sungai Ciliwung terhadap penyebab banjir di Jakarta
Baca juga: Normalisasi Sungai Ciliwung diminta prioritas untuk kurangi banjir
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.