Cara mengatasi bisul dan mencegahnya agar tak kambuh lagi

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Bisul sering muncul pada kulit secara tiba-tiba dan menimbulkan rasa nyeri yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Meski umumnya bukan kondisi berbahaya, bisul tetap perlu ditangani dengan tepat agar tidak semakin meradang atau menyebar ke area kulit lainnya.

Selain mengetahui cara mengobati-nya, memahami langkah pencegahan-nya juga penting agar masalah ini tidak berulang. Agar Anda bisa lebih siap menghadapi kondisi ini, berikut berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sekaligus mencegah munculnya bisul, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Cara mengatasi bisul agar cepat kempes

Bisul bisa ditangani sendiri di rumah maupun dengan bantuan tenaga medis, tergantung dari ukuran serta tingkat infeksinya. Jika benjolan masih kecil dan tidak terlalu parah, perawatan mandiri biasanya sudah cukup.

Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan adalah mengompres area yang terkena bisul menggunakan kain bersih yang direndam air hangat selama kurang lebih 10 menit.

Metode ini membantu mengurangi rasa sakit sekaligus mempercepat keluarnya nanah. Pastikan tangan dicuci sebelum dan setelah menyentuh bisul agar infeksi tidak semakin menyebar. Selain itu, beberapa kebiasaan berikut juga dapat mendukung proses penyembuhan:

• Kurangi aktivitas yang memicu keringat sampai kondisi kulit benar-benar pulih.

• Lakukan kompres air hangat secara rutin.

• Hindari memencet atau memaksa benjolan pecah karena dapat memperparah infeksi.

Memaksa bisul pecah sendiri sangat tidak disarankan, sebab risiko penyebaran bakteri ke area sekitar menjadi lebih besar. Kompres air hangat tiga kali sehari membantu mengumpulkan nanah ke bagian tengah sehingga bisul lebih cepat matang.

Jika bisul sudah pecah, bersihkan area tersebut dengan kasa steril dan sabun antibakteri, lalu tutup kembali dengan perban bersih. Gantilah perban sekitar tiga kali sehari agar kebersihannya terjaga. Untuk meredakan rasa nyeri, Anda dapat mengonsumsi obat pereda sakit seperti ibuprofen atau paracetamol sesuai aturan pakai.

Sementara itu, bisul berukuran besar atau yang tidak kunjung membaik perlu mendapatkan penanganan medis. Biasanya dokter akan melakukan prosedur khusus untuk mengeluarkan nanah (insisi atau aspirasi). Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat topikal seperti benzocaine, mupirocin, atau gentamicin yang harus digunakan sesuai petunjuk medis.

Cara mencegah bisul agar tidak sering muncul

• Mandi dan mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun antibakteri serta air mengalir.

• Merawat setiap luka termasuk goresan, luka potong, atau robekan kecil dengan benar agar tidak mudah terinfeksi.

• Menghindari penggunaan bersama barang pribadi seperti handuk, pakaian, atau alat cukur.

• Menjaga daya tahan tubuh melalui olahraga teratur dan pola makan yang sehat.

• Mengurangi kontak langsung dengan seseorang yang sedang mengalami infeksi kulit.

• Memakai pakaian yang nyaman, tidak terlalu ketat, dan mampu menyerap keringat, misalnya berbahan katun.

• Membersihkan luka dan gigitan serangga dengan antiseptik, kemudian menutupnya dengan perban agar tetap higienis.

Dengan langkah-langkah sederhana tersebut, risiko munculnya bisul dapat diminimalkan.

Baca juga: Cara mendiagnosis bisul dan kapan harus segera ke dokter?

Baca juga: Bisul pada kulit: penyebab, faktor pemicu, dan risiko komplikasinya

Baca juga: Mengenal bisul: Pengertian dalam medis & gejala yang perlu diwaspadai

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |