Banjarmasin (ANTARA) - Calon jamaah haji di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai mengurus pembuatan paspor dan perekaman menggunakan aplikasi biometrik Saudi Visa Bio sebagai bagian dari persiapan untuk keberangkatan haji tahun 2025 M/1446 H.
"Sebagian calon jamaah haji sudah mulai mengurus pembuatan paspor dan melaksanakan perekaman Visa Biometrik Saudi Visa Bio," ujar Kabid Penyelenggaraan Umrah dan Haji Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel Eddy Khairani di Banjarmasin, Selasa.
Dia mengungkapkan untuk pelaksanaan perekaman Visa Biometrik Saudi Visa Bio calon jamaah haji di masing-masing Kemenag kabupaten/kota.
Baca juga: CJH Kabupaten OKU mulai lakukan perekaman Visa Biometrik
Perekaman visa biometrik Saudi Visa Bio adalah proses pengumpulan data biometrik calon jamaah haji untuk mendapatkan visa ke Arab Saudi. Data biometrik yang dikumpulkan meliputi foto wajah, sidik jari dan data paspor.
Perekaman biometrik ini dilakukan menggunakan aplikasi Saudi Visa Bio yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi. Aplikasi ini dapat diunduh di Playstore.
"Mereka (para calon jamaah haji) yang mendapatkan porsi keberangkatan tahun ini yang melaksanakan itu," ujar Eddy.
Proses perekaman visa biometrik Saudi Visa Bio untuk calon jamaah haji tahun 2025, di antaranya dilaksanakan Kemenag Tabalong pada Senin (13/1).
"Secara bertahap proses perekaman visa biometrik sudah mulai dilakukan jamaah asal Kabupaten Tabalong. Hari ini ada 25 calon jamaah haji yang kami hadirkan, dan terus akan berlanjut hingga seluruh jamaah rampung," kata Kasi PHU Kemenag Tabalong H Nabhan Fansuri.
Ia mengatakan sebetulnya perekaman visa biometrik tersebut dapat dilakukan jamaah secara mandiri di rumah masing-masing dengan aplikasi Saudi Visa Bio dan menggunakan email serta nomor handphone pribadi, namun untuk mempermudah jamaah dan kepastian kevalidan data, seksi PHU memberikan layanan pendampingan
"Rekam biometrik ini harusnya dilakukan secara mandiri oleh jamaah, tapi dalam rangka memudahkan jamaah, mengingat majemuknya kondisi jamaah haji Indonesia, ada yang mungkin masih gagap teknologi (gaptek), ada juga yang perangkatnya tidak memadai, maka kami langsung membantu jamaah melakukan perekaman di Kantor Kemenag," ujarnya.
Dalam proses perekaman visa di Kantor Kemenag, jamaah diminta mempersiapkan beberapa berkas, seperti paspor haji yang asli dan juga membawa KTP agar memudahkan proses perekaman biometrik.
Baca juga: Jamaah calon haji harus rekam biometrik untuk proses penerbitan visa
Baca juga: Rekam biometrik haji dilakukan di 34 provinsi
"Terkait dengan cara menggunakannya, jamaah perlu mengunduh aplikasi tersebut di Playstore atau App Store, kemudian melakukan pendaftaran dengan melampirkan sejumlah syarat yang diperlukan," katanya.
Nabhan berharap dalam proses perekaman visa biometrik ini tidak menemui kendala. “Dari pantauan kami, rekam biometrik untuk satu orang cukup 30 menit sampai satu jam, namun kami berharap tidak ada yang terkendala dalam prosesnya," katanya.
Setiap tahun Embarkasi Banjarmasin, Kalsel memberangkatkan lebih dari 5.000 orang calon haji dari dua provinsi, yakni Kalsel dan Kalteng. Pada 2024, keberangkatan jamaah haji dari dua provinsi itu sebanyak 19 kloter.
Pewarta: Sukarli
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025