Bupati Kukar ajak PT TCI segera aksi lestarikan lahan gambut

1 month ago 6

Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Aulia Rahman Basri mengajak PT Tirta Carbon Indonesia (TCI) segera melakukan aksi melestarikan lahan gambut yang sudah dilakukan kerja sama untuk perdagangan karbon, sehingga manfaatnya cepat dirasakan masyarakat sekaligus untuk mengurangi pemanasan global.

Hal ini menjadi penekanan karena pada tiga bulan lalu, tepatnya 6 Mei 2025, Direktur Utama PT Tirta Carbon Indonesia (TCI) Wisnu Tjandra, menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pemkab Kukar untuk aksi mitigasi perubahan iklim terkait perdagangan karbon.

"Saya ingin perusahaan ini dapat segera beroperasi dan merealisasikan semua program dengan melibatkan masyarakat di lokasi pelestarian lahan gambut yang tersebar di 10 desa," ujar Aulia Rahman Basri di Tenggarong, Jumat.

Terlebih pada Selasa, tiga hari lalu, PT TCI juga telah melakukan pertemuan dengannya, sebagai tindak lanjut dari perjanjian kerja sama tiga bulan sebelumnya, yakni untuk melanjutkan rencana perdagangan karbon sektor kehutanan pada kawasan gambut di luar kawasan hutan.

Lahan gambut yang dilestarikan ini total seluas sekitar 110.094 hektare, memiliki perbandingan 4,04 persen dari total luas daratan Kabupaten Kukar yang mencapai 27.263,10 km persegi dan luas perairan sekitar 4.097 km persegi.

Lahan gambut 110.094 hektare ini berada di 10 desa yang tersebar pada lima kecamatan, yaitu Kecamatan Kembang Janggut, Kenohan, Kota Bangun, Muara Kaman, dan Kecamatan Muara Wis.

"Saya minta perusahaan mendengarkan kebutuhan masyarakat seperti peningkatan kesehatan, sanitasi, dan diusahakan membuat model penyejahteraan masyarakat berkelanjutan, sehingga selain hutan yang lestari, ekonomi masyarakat juga tetap berjalan," katanya.

Saat pertemuan dengan bupati tiga hari lalu, Dirut PT TCI Wisnu Tjandra mengatakan, dalam waktu perusahaan akan mengunjungi 10 desa untuk melakukan validasi dan diskusi dengan para kepala desa dan masyarakat masing-masing.

Sedangkan kegiatan yang akan dijalankan masyarakat desa pada intinya adalah menjaga lingkungan itu sendiri agar lahan gambut tetap terjaga dengan baik, karena keberadaannya dapat menyerap karbon lebih banyak.

"Sementara program dari perusahaan adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lahan, seperti dari sisi pendidikan, kesehatan, sanitasi bahkan hingga peningkatan pendapatan, dan kesempatan lapangan kerja," kata Wisnu.

Baca juga: Menteri LH beri perhatian serius luasan gambut Kalteng hadapi karhutla

Baca juga: Kampung Gambut Siantan Hilir jadi model konservasi pertanian organik

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |