Cirebon (ANTARA) - Kantor Perum Bulog Cabang Cirebon, Jawa Barat, menargetkan penyerapan jagung sebanyak 5 ribu ton pada 2025 dengan menyasar sentra produksi utama di wilayah Cirebon bagian timur dan Kabupaten Majalengka.
“Target ini merupakan bagian dari program nasional penyerapan 1 juta ton jagung untuk Cadangan Jagung Pemerintah (CJP),” kata Kepala Perum Bulog Cabang Cirebon Ramaijon Purba di Cirebon, Jumat.
Ia menyebutkan, untuk mendukung pencapaian target tersebut, Bulog telah menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya menetapkan harga pembelian jagung sebesar Rp5.500 per kilogram langsung dari petani dan mitra lokal.
“Wilayah Cirebon Timur dan Majalengka kami pilih karena menjadi sentra produksi jagung yang cukup besar di wilayah kerja Bulog Cirebon,” ujarnya.
Di Cirebon Timur, lanjut dia, Kecamatan Pabedilan dan Losari merupakan daerah penghasil jagung yang potensial, sedangkan di Majalengka terdapat Kecamatan Kadipaten dan Jatitujuh yang dikenal sebagai lumbung jagung di Jawa Barat.
Untuk memastikan penyerapan sesuai target, pihaknya akan menjalin kemitraan dengan kelompok tani maupun petani mandiri, serta menggandeng dinas pertanian dan penyuluh lapangan dalam menjaga produktivitas lahan.
Menurut Ramaijon, kualitas hasil panen juga menjadi perhatian, terutama dalam hal kadar air yang harus sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.
Bulog Cirebon juga berencana melakukan sosialisasi kepada para petani di kedua daerah tersebut, agar memahami skema penyerapan serta harga yang ditawarkan, sehingga program berjalan optimal.
“Kami akan berkoordinasi dengan petani agar proses pascapanen dapat dilakukan dengan baik, sehingga kualitas jagung yang diserap tetap terjaga,” katanya.
Baca juga: Bulog Cirebon sudah serap 38 ribu ton beras hasil panen petani
Baca juga: Pemkab Cirebon dorong peningkatan produktivitas jagung
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025