UNIDO: Penguatan industri jaga ekonomi di tengah dinamika global

1 week ago 8

Jakarta (ANTARA) - Penguatan kapabilitas industri menjadi salah satu cara memastikan ekonomi nasional tetap kuat dalam menghadapi ketidakpastian dan dinamika global, demikian menurut Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO).

“Jika kita memperhatikan kapabilitas produksi lokal dan terus meningkatkan penambahan nilai secara lokal, industri negara akan senantiasa kuat baik dalam jangka menengah hingga jangka panjang,” ucap Officer-in-Charge Divisi Riset dan Statistik Kebijakan Industri UNIDO Nobuya Haraguchi di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Nobuya untuk menjawab pertanyaan terkait dampak tarif impor oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap industri global usai memaparkan Laporan Pengembangan Industri (IDR) 2024 yang disusun oleh UNIDO.

Menurut Nobuya, penambahan nilai menjadi penting dalam penguatan kapabilitas produksi karena tarif dapat berubah-ubah dalam beberapa tahun atau bahkan beberapa hari.

Lebih lanjut, ia menyebut Indonesia memiliki keuntungan kompetitif yang sangat besar dalam bentuk sumber daya dan tenaga kerja produktif untuk menguatkan industri nasional.

“Indonesia punya sumber daya dan dapat memanfaatkan sumber daya tersebut untuk mengembangkan industri baru untuk masa depan, baik industri baterai, kendaraan, maupun digital,” kata Nobuya.

Pejabat UNIDO tersebut juga mengingatkan supaya pemerintah Indonesia mengoptimalkan sumber dayanya yang terbatas melalui alokasi yang efektif dan memperluas kerja sama dengan pihak swasta.

Selain menopang ekonomi negara menghadapi ketidakpastian global, Nobuya juga menyatakan bahwa kebijakan industri modern memainkan peran penting dalam memacu terpenuhinya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 di tingkat nasional.

Menurut laporan IDR 2024 tersebut, industri manufaktur memiliki kemampuan menunjang pencapaian SDGs karena dapat memberikan “dampak pengganda yang sangat besar dan kuat”.

Nobuya juga menjabarkan bahwa kebijakan industri modern hendaknya memiliki sifat berorientasi pada SDGs, siap menghadapi masa depan, kolaboratif, dan terkoordinasi di tingkat regional.

Baca juga: Badan PBB sebut industri modern berperan penting pacu capaian SDGs

Baca juga: Kemenperin-UNIDO kolaborasi perkuat sektor hijau dan hilirisasi nikel

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |