Padang (ANTARA) - Perum Bulog Wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) membuka peluang menyerap komoditas jagung petani di Ranah Minang demi mendukung ketahanan pangan sesuai arahan Badan Pangan Nasional
"Saat ini Bulog memang belum menyerap jagung di Sumbar karena kita masih melihat potensinya," kata Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumbar Darma Wijaya di Padang, Rabu.
Eks Wakil Pemimpin Perum Bulog Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut mengatakan, jika sudah mendapatkan wilayah mana saja yang berpotensi menghasilkan jagung, maka akan berkoordinasi dengan petani untuk melakukan serapan sesuai arahan Badan Pangan Nasional.
Berdasarkan ketentuan, Bulog akan membeli jagung petani dengan harga Rp5.500 per kilogram. Pembelian langsung kepada petani diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani di Ranah Minang.
"Ketetapan harga pembelian tertinggi ini dibuat pemerintah dengan tujuan menyejahterakan sekaligus melindungi para petani," kata dia.
Berdasarkan arahan pusat Bulog Sumbar mendapat target serapan jagung sebesar 40 ribu ton. Mengingat cukup tingginya target yang diberikan, Bulog setempat gencar memetakan daerah mana saja yang masuk kategori sentra jagung.
"Yang pasti serapan konsumsi jagung di Sumbar ini tinggi terutama di Kota Payakumbuh karena di sana itu pusatnya peternakan," ujarnya.
Artinya, selama ini jagung-jagung di sejumlah kabupaten dan kota banyak dijual ke Kota Payakumbuh sebagai bahan utama pembuatan pakan ternak seperti pelet. Tidak hanya itu, sebagian petani memilih menjual jagung mereka ke provinsi tetangga dengan pertimbangan margin harga yang lebih besar.
"Jadi, beberapa petani jagung itu sudah bermitra dengan produsen pakan ternak sehingga hasil pertanian mereka dipastikan dijual ke pihak lain," kata dia.
Baca juga: Bulog Sumbar petakan sentra padi untuk jaga kesinambungan pangan
Baca juga: Bulog Sumbar yakin target 1.400 ton beras tercapai di akhir April 2025
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025