Pandeglang (ANTARA) - Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mengembangkan sepasang badak jawa melalui penangkaran di kawasan Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) untuk pelestarian hewan yang hampir punah itu.
"Dalam penangkaran itu nantinya akan diisi badak betina dan jantan, sehingga menghasilkan keturunan anak badak dengan Deoxyribonucleic Acid (DNA) yang baik," kata Kepala TNUK Ardi Andono dalam keterangan di Pandeglang, Sabtu.
Menurut dia, pengembangan jantan dan betina dalam penangkaran tersebut agar menghasilkan keturunan anaknya dan akan dikembalikan lagi ke alam.
Keturunan anak badak dengan DNA yang baik dipastikan populasi badak jawa semakin membaik.
Dalam kurun tahun 2020-2025 sudah 24 ekor anak badak yang ditemukan dengan struktur meningkat.
Dengan demikian, hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya melestarikan populasi badak jawa yang jumlahnya kian menipis.
"Semoga dengan seperti itu, jumlah badak kita terus lestari. Saat ini ada 87-100 ekor," katanya.
Baca juga: KLHK umumkan satu individu Badak Jawa lahir di TN Ujung Kulon
Ardi mengatakan dengan pengembangan badak jawa melalui penangkaran JRSCA, akan menjadi daya tarik bagi khalayak ramai, sehingga dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di wilayah TNUK dan sekitarnya.
Pengembangan penangkaran tersebut untuk memperbaiki struktur DNA badak yang ada juga sekaligus dapat menarik wisatawan dapat berkunjung ke Pandeglang.
Namun, kata dia, proses pemindahan badak jawa ke kawasan penangkaran JRSCA tidaklah mudah.
Oleh sebab itu, pihaknya akan bekerjasama dengan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) dalam melakukan proses pemindahan badak.
"Saat ini sedang dalam proses simulasi pemindahan. Penangkapan badaknya nanti menggunakan V-trap dibantu Mabes TNI. Setelah simulasi berlangsung baik, baru kita lakukan penangkapannya secara betul-betul. Kurang lebih nanti pada bulan April pelaksanaannya,” kata dia.
Sementara Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani menyambut baik pengembangan badak jawa melalui penangkaran JRSCA itu.
Karenanya, ia meyakini dengan adanya penangkaran badak jawa maka menjadi sebuah kesempatan besar untuk membangun ekosistem perekonomian.
“Saya akan ikut dalam kegiatannya nanti. Mudah-mudahan ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi warga, dan menambah wawasan kepada masyarakat bahwa badak ini warisan yang harus dilestarikan," ujar Dewi.
Baca juga: Pakar: Pendekatan teknologi dibutuhkan guna selamatkan Badak Jawa
Baca juga: Menteri LHK pastikan intensifkan penanganan perburuan badak Jawa
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025