Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi, memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025 di Pantai Festival Ancol dan BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan ratusan juta rupiah.
Penyerahan santunan dilakukan oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) DKI Jakarta Marullah Matali, bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho dan PPs Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Chairul Arianto.
Santunan diterima oleh empat ahli waris yakni Nelmi, ahli waris dari Supriyadi, Nurwahidah Mela ahli waris dari Ruswandi, Elda, ahli waris dari Taufik Hidayat, dan Muhammad Yusup ahli waris dari Sutarmiati.
Ahli waris dari Supriyadi, pekerja di Enseval Putra Megatrading, menerima total santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp287.100.000, Jaminan Hari Tua (JHT) Rp47.279.770, dan beasiswa Rp155.500.000.
Baca juga: Dirut: BPJS Ketenagakerjaan komitmen jadi pilar ketahanan sosial
Ahli waris dari Ruswandi, PH di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Kota Adm Jakarta Timur menerima total santunan Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp42.000.000 dan beasiswa Rp135.000.000.
Ahli waris dari Taufik Hidayat, yang berprofesi sebagai mitra Gojek, memperoleh santunan JKK Rp70.000.000 dan beasiswa Rp149.500.000, serta ahli waris dari Sutarmiati, Pengurus RT RW di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, menerima total santunan JKM Rp42.000.000.
Pada kesempatan itu turut diserahkan juga santunan pekerja penerima manfaat Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP_ kepada Chritian Pascha dengan total santunan mencapai Rp18.000.000.
“Santunan ini adalah hak bagi seluruh ahli waris dari peserta dan akan kami pastikan manfaat program perlindungan ini sampai dan dapat bermanfaat bagi keluarganya,” ungkap PPs Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta Chairul Arianto.
Setiap tahun dalam memperingati Bulan K3 Nasional, BPJS Ketenagakerjaan turut berperan aktif di berbagai kegiatan seperti seminar, edukasi, kampanye dan pembinaan terhadap personel K3 dalam menunjang perlindungan tenaga kerja di Indonesia.
Menurut dia, harus ada kesadaran tidak hanya dari pekerja, tetapi juga perusahaan memberikan perlindungan bagi seluruh pekerja melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan-BGN kerja sama lindungi pekerja terlibat pada MBG
“Pemerintah sudah sangat mendukung dengan adanya undang-undang yang mengatur perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja. Ini adalah mutlak hak dari seluruh pekerja dan kami akan dorong terus agar perusahaan sadar akan kewajibannya dan peserta sadar akan haknya,” kata Chairul.
Senada dengan itu Dewi Mulya Sari, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pulogebang menyampaikan pentingnya bagi seluruh pekerja, termasuk sektor informal, untuk memahami pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Masih banyak pekerja di sektor informal yang belum terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan. Melalui momentum Bulan K3 ini, kami ingin meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya perlindungan bagi semua pekerja, baik formal maupun informal,” ujar Dewi.
Ia juga menambahkan edukasi tentang manfaat program BPJS Ketenagakerjaan terus digencarkan di tingkat komunitas, termasuk para pekerja mandiri seperti pengemudi ojek online, pedagang pasar, hingga pekerja lepas lainnya.
Baca juga: Kelas menengah turun, BPJS perkuat jamsosnaker untuk masyarakat miskin
Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025