Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan memacu pemanfaatan produk-produk bersertifikat halal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Kita kan bisa utamakan ikannya dari nelayan, jagung dari petani, pisang dari petani, itu yang kita utamakan. Namun, apabila di antaranya harus ada susu, itu kebijakan dari masing-masing daerah dan industri karena mereka bisa memberikan harga yang murah untuk mendukung program MBG ini," katanya di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan saat ini BPJPH telah memberikan sertifikat kepada 9,5 juta produk impor di seluruh Indonesia.
"Kita menghitungnya secara total karena sudah berhasil melakukan sertifikasi secara total 9,5 juta. Itu per hari ini karena mungkin kan setiap saat bertambah. Per hari itu ada 5.000-6.000 an (pertambahannya)," ujar dia.
Baca juga: BPJPH tingkatkan layanan sertifikasi halal yang profesional
Ke depan, kata dia, Indonesia akan menerapkan peraturan sertifikasi halal yang lebih baik pada semua produk makanan dan minuman.
"Termasuk 2026 nanti saya ingatkan wajib halal untuk produk-produk selain makanan atau minuman, seperti kosmetik, obat-obatan, dan sebagainya, termasuk tekstil, barang gunaan lain dan produk-produk impor per Oktober 2026 wajib halal," katanya.
Haikal juga menegaskan produk-produk lokal dengan sertifikat halal di Indonesia harus bisa bersaing dengan produk asing dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Kita harus jadi tuan rumah di rumah kita sendiri, jangan jadi tamu. Masak orang-orang asing sudah halal duluan? Itu juga berlaku pada produk-produk asing yang masuk ke Indonesia dengan halal sangat tinggi. Korea, Cina, itu masuk dengan logo halal gitu, lho, jadi kita tidak boleh santai-santai saja, nanti akan kalah dong lama-lama," katanya.
Baca juga: BPJPH: Sertifikat halal dongkrak kepercayaan konsumen dan omzet
Baca juga: BPJPH dorong penguatan peran juru sembelih untuk ekosistem halal
Baca juga: BPJPH pastikan penyelenggaraan JPH inklusif bagi semua kalangan
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
