Jakarta (ANTARA) -
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meminta badan usaha penugasan agar menjaga ketersediaan avtur guna mendukung kelancaran penerbangan haji tahun 2025.
"Saat ini, yang terkait penerbangan haji agar disediakan dengan baik ketersediaan avturnya. Kita jaga sampai kepulangannya," kata Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Eman pada Rabu (7/5/2025) mengunjungi Fuel Terminal (FT) Rewulu di Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam kunjungannya itu, Eman menyampaikan kesiapan pasokan dan ketersediaan avtur dapat mendukung kesuksesan dan kelancaran ibadah haji.
"Mudah-mudahan semua perjalanan jamaah haji kita mendapatkan kemudahan kelancaran dan karunia menjadi haji mabrur," kata dia.
Eman juga mengamati ruang monitor FT Rewulu untuk memantau truk BBM yang sedang mendistribusikan BBM di wilayah DIY dan sekitarnya.
"Kami melihat sudah dilakukan sistem monitor berupa CCTV yang dapat dilihat dari FT Rewulu. Kami melihat beberapa kondisi keadaan pengemudi, kiranya diingatkan agar pengemudi tetap berstamina baik. Dengan sistem monitor ini, diharapkan distribusi berjalan lancar, aman, dan kualitas BBM dapat terjaga dengan baik," kata dia.
Baca juga: BPH Migas-Komisi XII DPR pastikan pasokan BBM terjaga di daerah wisata
Ia juga mengapresiasi kinerja FT Rewulu dalam mengamankan pasokan BBM pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H.
"Alhamdulillah, pelaksanaan Ramadhan dan Idul Fitri yang dilakukan FT Rewulu berjalan dengan baik dan lancar. Kami ucapkan terima kasih atas kesigapan dan kesiapan pada Ramadhan dan Idul Fitri lalu," kata dia.
FT Manager Rewulu Dadang Mulyana menjelaskan bahwa pasokan avtur di FT Rewulu dalam kondisi aman dan pihaknya berkomitmen untuk menyukseskan penerbangan haji tahun 2025.
"Masyarakat yang akan melaksanakan haji di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah insya Allah bisa berjalan dengan lancar. Masyarakat bisa tenang untuk melaksanakan haji, hingga menjadi haji yang mabrur," kata dia.
FT Rewulu sudah beroperasi sejak 1973, dengan luas area 18,9 hektare dan kapasitas 22 tangki atau sebesar 91.978 kiloliter.
Adapun wilayah distribusi FT Rewulu mencakup 10 kota/kabupaten yang tersebar di DIY dan Jawa Tengah.
Kegiatan pemantauan di FT Rewulu juga dihadiri Manager Stakeholder Relation PT Pertamina Patra Niaga Sri Nur Hidayati, Senior Officer Stakeholder Relation Pertamina Patra Niaga Erwin Krisna, Spv II Fleet FT Rewulu Julian C Pratama, dan Spv II HSSE & Fleet Safety FT Rewulu Rifaldi Maulyansyah.

Baca juga: BPH Migas sebut penyaluran BBM subsidi tepat sasaran dorong sektor produktif
Monitoring BBM
Selain mengunjungi FT Rewulu, pada hari yang sama, Eman juga melakukan pengawasan beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Sleman, DIY.
Eman melihat sarana dan fasilitas (sarfas) SPBU, berdiskusi dengan pengelola SPBU serta masyarakat yang hendak membeli BBM.
"(Monitoring) di SPBU Sleman, untuk melihat kesiapan dalam penyediaan dan distribusi BBM. Alhamdulillah, ketersediaan dan penyaluran BBM berjalan dengan baik," ucapnya.
Eman juga mengingatkan agar sarfas diperhatikan dengan baik dan kualitas BBM di SPBU harus dijaga, termasuk saat menghadapi libur panjang pada akhir pekan ini.
Dengan begitu, masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang prima.
"Harus dijaga kualitas BBM dengan baik. Beberapa hari lagi ada libur cukup panjang, agar juga disiapkan. Karena akan banyak daerah wisata yang dikunjungi di Daerah Istimewa Yogyakarta ini," ujarnya.
Sales Area Manager DIY Pertamina Patra Niaga Weddy Surya Windrawan menyampaikan kesiapan pihaknya dalam menyambut liburan pekan depan.
Pasokan BBM, kata dia, dipastikan dalam kondisi aman.
"Untuk stok dari Pertamina bisa dipastikan aman, sehingga kami juga siap untuk menyambut hari libur panjang dengan selamat, dengan baik. Kami harap masyarakat bisa tenang, bisa melaksanakan atau menjalankan program dengan tenang dan aman," kata dia.
Baca juga: Kepala BPH Migas sebut pentingnya TI untuk kendalikan BBM subsidi
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025