Pamekasan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menerjunkan tim pemantau ke sejumlah pesisir pantai menyusul adanya prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika akan potensi banjir rob di wilayah itu.
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Tim Reaksi Cepat (RTC) BPBD Pamekasan Budi Cahyono, Sabtu.
Pesisir pantai yang menjadi perhatian tim BPBD Pamekasan ini adalah Dusun Kotasek, Desa Tanjung, Pantai Padelegan dan Pantai Talang Siring di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan.
Menurut kebiasaan pada tahun-tahun sebelumnya, di tiga lokasi ini biasa terjadi banjir rob, apabila terjadi air pasang laut maksimal.
"Karena itu, teman-teman penanggulangan bencana, termasuk para relawan penanggulangan bencana bersiaga di tiga lokasi lokasi tersebut," katanya.
Budi menjelaskan, banjir rob terjadi akibat termasuk air pasang maksimum, hingga air yang pasang tersebut menggenangi daratan.
Banjir ini diakibatkan oleh terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari ketinggian daratan. Banjir Rob juga dikenal sebagai genangan.
Baca juga: BMKG: Waspada air laut pasang 2,9 meter di Kaltim besok
"Banjir ini juga akibat face bulan purnama yang mempengaruhi kondisi pasang surut yang berpotensi menyebabkan pasang maksimum dan surut minimum, dengan ketinggian pasang dapat mencapai 130 s/d 150 cm dari rata-rata ketinggian muka air laut," katanya.
Genangan yang ditimbulkan dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di Pelabuhan.
Menurut Prakiraan BMKG, sambung Budi, wilayah pesisir yang berpotensi terdampak di Jawa Timur meliputi, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, serta beberapa kabupaten lain, di antaranya, Sidoarjo, Probolinggo, Sampang, dan Pamekasan.
Sesuai dengan rilis yang disampaikan BMKG, pasang maksimum mencapai 130 s/d 150 cm pada pukul 10.00 s/d 12.00 WIB.
"Untuk wilayah Madura, diperkirakan terjadi antara pukul 10.00 s/d 12.00 WIB. Tapi sebagai antisipasi hingga malam ini, pemantauan oleh tim terus kami lakukan," katanya.
Selain potensi banjir rob, cuaca buruk yang berpotensi terjadi dalam tiga hari terakhir ini adalah hujan deras yang disertai angin kencang, sehingga ia meminta agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana meningkatkan kewaspadaan.
Baca juga: Dua RT di Jakarta Utara masih terendam banjir pada Rabu pagi
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.