BPBD Garut asesmen daerah terdampak bencana tanah longsor dan banjir

2 months ago 7

Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan asesmen untuk mendeteksi dampak daerah yang dilanda bencana alam tanah longsor dan banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah itu.

"Asesmen ke lokasi terdampak bencana oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh melalui telepon seluler di Garut, Minggu.

Ia menuturkan hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama pada Sabtu (28/6) menyebabkan bencana alam tanah longsor dan banjir di sejumlah kecamatan di Garut.

Baca juga: BPBD Garut asesmen daerah yang terdampak banjir dan longsor

Terkait dampak apa saja dari bencana itu, kata dia, hasilnya belum dapat diketahui. Pemkab Garut akan menyiapkan rapat koordinasi terlebih dahulu untuk menetapkan tanggap darurat bencana atau tidak.

"Kita rapatkan (tanggap darurat) hari ini," katanya.

Ia menyebut data sementara yang dilaporkan ke BPBD Garut, yakni bencana alam longsor dan banjir terjadi di 14 desa tersebar di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Cilawu, Garut Kota, Sucinaraja, Tarogong Kidul, Sukaresmi, Banyuresmi, dan Karangpawitan.

Rumah yang terdampak, kata dia, tercatat sebanyak 312 unit, satu unit rumah rusak berat dan paling banyak rumah terendam banjir di Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul.

"Ini data sementara, nanti pada rapat koordinasi kepastiannya," kata Aah.

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan sesuai perintah dari Bupati dan Wakil Bupati Garut, pihaknya sudah mengerahkan jajaran dinasnya untuk melakukan upaya membantu menanggulangi daerah yang terdampak bencana alam.

Pemkab Garut, kata dia, saat ini belum dapat menetapkan status tanggap darurat untuk penanganan bencana alam yang melanda daerah itu. Pihaknya akan terlebih dahulu melakukan rapat untuk memutuskan status bencana.

"Akan melakukan teknis kaji cepat terkait kondisi di lapangan, apakah ini masuk dengan konteks format tanggap darurat," katanya.

Daerah yang terdampak bencana banjir, yakni sejumlah pemukiman warga dan kegiatan usaha ternak di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi.

Baca juga: Pemkab Garut butuh Rp6 miliar untuk relokasi korban bencana alam

Baca juga: BPBD: Tak ada korban jiwa dalam enam bencana alam di Garut kemarin

Kepala Desa Sukasenang Iwan Ridwan mengatakan banjir akibat luapan Sungai Cimanuk menyebabkan 27 rumah terdampak, begitu juga lahan pertanian seluas 17 hektare dan peternakan bebek dan domba.

Sejumlah personel gabungan TNI, Polri, aparatur pemerintah desa dan kecamatan, kata dia, turun ke lapangan untuk membantu masyarakat, dan mengevakuasi tujuh penggembala menggunakan perahu karet, berikut menyelamatkan seribuan bebek, dan mengevakuasi sekitar 50 ekor domba.

"Ada juga warga yang mengungsi ke rumah tetangga sekitar 15 rumah," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |