Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam Kepulauan Riau (Kepri) kembali menggelar rapat terkait pengembangan Asrama Haji dan penggunaan gedung tersebut sebagai Embarkasi dan Debarkasi haji tahun 2026 hingga 2028 dengan konsep hotel religi.
Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Ariastuty Sirait dalam keterangan resmi yang diterima di Batam Sabtu mengatakan, pengembangan Asrama Haji selain difungsikan pusat kegiatan jamaah haji, juga akan dikembangkan dengan konsep hotel bernama “Hotel D’Hajj” yang akan mendukung kegiatan keagamaan, pelatihan, serta acara MICE (Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions).
“Dengan pengembangan ini, tentunya kami melihat potensi besar Batam bukan hanya sebagai embarkasi dan debarkasi. Tapi juga sebagai pusat wisata religi dan kegiatan berskala nasional. Pengembangan Asrama Haji ini akan menjadi bagian dari transformasi pelayanan publik yang lebih modern dan bermanfaat luas," katanya.
Ariastuty juga mengatakan bahwa Asrama Haji telah dimanfaatkan sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji selama 24 tahun untuk jamaah haji yang berasal dari Provinsi Riau, Kalimantan Barat, Jambi, dan sebagian wilayah Sumatera.
Menurut dia, seiring meningkatnya jumlah jamaah haji setiap tahun, upaya peningkatan kapasitas dan kualitas layanan di Asrama Haji harus menjadi prioritas bersama.
Rencana pengembangan akan dilakukan secara bertahap, mencakup renovasi dan pembangunan fasilitas modern yang menunjang kegiatan berskala nasional dan internasional.
Dengan konsep terpadu, kawasan ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat kegiatan haji, tetapi juga pusat pertemuan dan destinasi religi yang menarik bagi masyarakat.
Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan di Asrama Haji Kota Batam ini juga disejalankan dengan tarif Jamaah Haji Embarkasi Batam dari sebelumnya Rp60 ribu per orang menjadi Rp100 ribu per orang pada tahun 2026.
Nilai tarif ini diselaraskan dengan embarkasi di wilayah Indonesia lainnya dan rencana kenaikan ini pada prinsipnya telah disetujui Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri RI Muhammad Zain.
Ariastuty menambahkan, BP Batam juga akan rapat kembali bersama Badan Penyelenggara Haji RI serta Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah.
Pembahasan ini dalam rangka agar jamaah Umrah di wilayah Sumatera, Kepri, dan Riau bisa langsung direct ke Makkah melalui Bandara Internasional Batam Hang Nadim maka tidak harus melalui Singapura, Malaysia maupun Jakarta seperti saat ini.
"BP Batam bersama pihak-pihak terkait berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan ini agar dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan para tamu jamaah haji di masa depan," tutupnya.
Rapat yang berlangsung di Kantor Perwakilan BP Batam Jakarta tersebut dihadiri oleh Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait; Plt Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana; General Manager HGAT, Andi Yunus dan Manager Komersial HGAT, Juhardi, dan juga wakil dari Kantor BP Batam Jakarta.
Hadir juga dalam kesempatan itu, Tenaga Ahli Badan Penyelengara Haji Republik Indonesia, Abdul Rahman Syahputra Batubara; Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Muhammad Zain; Kakanwil Kemenag Kepri dan instansi terkait lainnya.
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025