BNPB uji tanggap darurat Sulbar lewat simulasi gempa bumi besar

3 months ago 22

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menguji sistem tanggap darurat di Provinsi Sulawesi Barat melalui simulasi penanganan bencana gempa bumi bermagnitudo besar yang melibatkan pemerintah daerah, TNI/Polri, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat.

“Simulasi ini bertujuan membangun kesiapsiagaan daerah melalui penguatan komunikasi dan sistem koordinasi tanggap darurat dalam menghadapi ancaman gempa dan dampak berantainya,” kata Widyaiswara Madya BNPB Apriyuanda G. Bayu Pradana di Jakarta, Selasa.

Simulasi dalam bentuk table top exercise (TTX) dan command post exercise (CPX) itu digelar di Kota Mamuju, Sulawesi Barat, oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB) BNPB bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.

Ia menjelaskan, ada empat tujuan utama dari pelaksanaan TTX dan CPX, yakni meningkatkan pemahaman dan kapasitas pemerintah daerah dalam penanganan darurat bencana, menguji efektivitas rencana kontinjensi dan prosedur operasional standar, memperkuat koordinasi antarlembaga dalam sistem komando, serta menyiapkan rekomendasi untuk perbaikan kebijakan dan rencana kedaruratan.

Baca juga: BNPB gelar simulasi penanganan darurat potensi megathrust di Mentawai

Kegiatan ini disusun berdasarkan hasil kajian risiko bencana serta pengalaman gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021.

Gempa tersebut menewaskan 105 orang, menyebabkan ratusan luka-luka, serta mengakibatkan kerugian lebih dari Rp200 miliar.

Simulasi mengadopsi skenario gempa berkekuatan 7,5 magnitudo yang mengguncang wilayah pesisir Majene dan Mamuju pada pagi hari.

Dalam skenario itu, diperkirakan lebih dari 1.000 korban jiwa dan 200.000 warga mengungsi.

Baca juga: BNPB gencarkan simulasi evakuasi gempa dan tsunami di Jawa Timur

"Tujuannya untuk menguji kapasitas respons dan pengambilan keputusan di tingkat provinsi, serta memastikan keterpaduan antarlembaga dalam penanganan dampak multisektoral," kata Apriyuanda.

Plh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Herdin Ismail mengatakan bahwa simulasi ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dan BNPB dalam memperkuat budaya sadar bencana di masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh unsur memahami peran dan tanggung jawabnya masing-masing, dan mampu bergerak cepat, tepat, serta terkoordinasi saat bencana sungguhan terjadi,” ujar Herdin.

Baca juga: Kepala BNPB: Simulasi jadi upaya seumur hidup tanggulangi bencana

Ia menambahkan, melalui simulasi ini, Sulbar diharapkan semakin tangguh dalam menghadapi ancaman gempa bumi, dan masyarakat semakin siap serta terlindungi dari risiko bencana di masa depan

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |