BNPB tegaskan pentingnya fasilitas cadangan peringatan dini tsunami

3 months ago 21
Keberadaan backup facilities seperti operasional InaTEWS yang baru diresmikan di Bali adalah keharusan dalam konteks mitigasi bencana

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menegaskan pentingnya keberadaan fasilitas cadangan sistem peringatan dini tsunami untuk menjamin keberlanjutan penyampaian informasi kepada masyarakat, bahkan ketika bencana sedang berlangsung.

"Keberadaan backup facilities seperti operasional InaTEWS yang baru diresmikan di Bali adalah keharusan dalam konteks mitigasi bencana. Ini bagian dari upaya memastikan informasi tetap mengalir ke masyarakat secara cepat dan akurat," kata Kepalan BNPB Suharyanto di Jakarta, Selasa.

Fasilitas Operasional InaTEWS yang dibangun di Kuta, Bali, kata dia, merupakan fasilitas cadangan dari sistem peringatan dini tsunami nasional yang dikelola Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Fasilitas yang dibangun melalui proyek Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) dengan pendanaan dari Bank Dunia ini, lanjutnya, dilengkapi dengan teknologi pemantauan dan pengolahan data tsunami terkini, serta menjadi pusat operasional cadangan jika fasilitas utama terganggu saat bencana.

Baca juga: BMKG perkuat sistem peringatan dini tsunami seismik dan nonseismik

Ia menjelaskan sistem penanggulangan bencana nasional tidak cukup hanya mengandalkan bangunan fisik, tetapi harus mengutamakan keselamatan jiwa melalui sistem yang tangguh, terintegrasi, dan tetap berfungsi dalam kondisi krisis.

"Apabila terjadi bencana yang berdampak pada infrastruktur utama, maka fasilitas cadangan seperti ini akan memastikan sistem peringatan dini tetap berjalan dan masyarakat tetap terlindungi," ujar Suhariyanto.

BMKG bertanggung jawab memantau dan menganalisis gejala alam, sementara BNPB bertindak cepat dalam penanggulangan serta pengurangan risiko bencana. Hal ini telah diatur secara tegas dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 93 Tahun 2019.

Baca juga: Perawatan InaTEWS di Aceh dilakukan setiap tanggal 26 Desember

"BMKG menyampaikan analisa data kepada BNPB dan seluruh pihak terkait. Kami kemudian mengoordinasikan respons tanggap darurat hingga ke tingkat daerah," kata Suhariyanto.

BNPB mengapresiasi inisiatif BMKG dalam membangun gedung operasional ini dan berharap pencapaian tersebut menjadi contoh bagi penguatan infrastruktur kebencanaan lainnya di Indonesia.

"Langkah ini tidak hanya membangun gedung, tetapi membangun kesiapsiagaan nasional dan perlindungan terhadap nyawa masyarakat. Ini adalah bagian dari investasi masa depan dalam menghadapi risiko bencana yang semakin kompleks," ujar Suharyanto

Baca juga: RI kembangkan kabel optik bawah laut perkuat sistem deteksi tsunami

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |