BNPB tegaskan Indonesia belum butuh bantuan asing tangani karhutla

1 month ago 16
Australia dan Rusia sempat menawarkan bantuan, namun Indonesia memilih untuk tetap mengandalkan kekuatan nasional

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan bahwa Indonesia belum membutuhkan bantuan dari negara lain dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini, karena kapasitas dalam negeri dinilai masih memadai.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bahwa sejumlah negara seperti Australia dan Rusia sempat menawarkan bantuan, namun Indonesia memilih untuk tetap mengandalkan kekuatan nasional.

“Helikopter waterbombing kita kendalikan sepenuhnya. Kalau negara asing, kita khawatir tidak tahu persis titik api yang harus dipadamkan,” kata dia saat ditemui di Jakarta, Senin.

Baca juga: Bertolak ke Riau, Wapres terima laporan soal 51 tersangka karhutla

Ia menegaskan bahwa efektivitas pemadaman udara harus tepat sasaran. Helikopter dilengkapi kamera pemantau dan sistem penghitungan agar air yang disiram benar-benar mengenai titik api.

“Kalau heli terbang tetapi airnya tidak kena api, ya tidak selesai. Ada hitungannya, tidak sembarangan nyiram,” kata Suharyanto.

Pada 2023, Indonesia pernah mengerahkan 48 unit helikopter untuk memadamkan api saat terjadi fenomena El Nino. Sementara tahun ini, terdapat 24 unit yang disiagakan dan 14 unit telah dikerahkan ke wilayah terdampak mulai dari Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kalimantan.

Baca juga: Menhut pertimbangkan ungkap tersangka pembakaran lahan nasional

Jenderal bintang tiga TNI Angkatan Darat itu juga menyebut bahwa Indonesia tidak menolak atau menutup diri dengan bantuan luar negeri, tetapi melainkan karena penanganan karhutla masih bisa dilakukan secara mandiri.

Indonesia sudah memiliki teknologi pendeteksian cuaca dan modifikasi cuaca untuk menurunkan hujan buatan yang mumpuni melalui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), petugas penanggulangan kebakaran yang tangguh dan profesional dari TNI-Polri-Manggala Agni Kementerian Kehutanan hingga kolaborasi antarmasyarakat.

“Dengan demikian mudah-mudahan kita bisa berdiri di kaki kita sendiri terus selamanya,” ujarnya.

Baca juga: Desk karhutla diminta tetap siaga hingga Agustus akibat puncak kemarau

Baca juga: Sumut jadi perhatian nasional setelah 4.400 hektare lahan terbakar

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |